sumedangekspres – 7 Sungai di Sumedang Dipasangi Alat Pemantau Banjir Oleh Universitas Indonesia.
Pada awal Desember 2023, tim Departemen Geosains di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) telah menginstal alat pemantau banjir di tujuh sungai di wilayah Sumedang, Jawa Barat.
Supriyanto, Ketua tim dari UI, menjelaskan bahwa mereka menggunakan alat bernama Pantir, yang dirancang untuk memonitor tinggi permukaan air sungai, ketinggian air tanah, dan curah hujan secara instan di suatu lokasi.
Baca Juga:Sidang Tanwir IMM XXXII Bahas Politik dan Kepemiluan 2024Ini Tujuan Jusuf Hamka Borong 70 Mobil Listrik Chery Omoda E5
Supriyanto menyatakan bahwa alat Pantir dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Tujuh sungai yang dipantau karena dinilai rentan terhadap dampak banjir meliputi Cikuda Hegarmana, Cipeles Padasuka, Cibitung Padasuka, Cikandang Sindanggalih, Cileuleuy Margamekar, Citundun Citengah, dan Citengah Citengah.
Pengembangan teknologi ini, yang dinamai Pantir, sejalan dengan Rencana Strategis Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Indonesia (UI) Tahun 2020-2024.
Salah satu fokusnya adalah menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Pantir memiliki kemampuan untuk mengukur curah hujan, tinggi permukaan air sungai, tinggi air tanah, suhu, dan kelembaban lingkungan di lokasi pemasangan.
Supriyanto menyatakan bahwa dengan memanfaatkan Pantir, potensi bencana banjir, yang sering kali mengancam masyarakat Indonesia selama musim penghujan, dapat dideteksi lebih awal.
Dengan demikian, dampak kerugian materi dan risiko korban jiwa dapat dihindari atau dikelola secara efektif.
Baca Juga:Daftar Pemain Film Rumah Masa Depan yang Syuting di SumedangSinopsis Film Rumah Masa Depan yang Syuting di Sumedang
Demikian pembahasan mengenai 7 Sungai di Sumedang Dipasangi Alat Pemantau Banjir Oleh Universitas Indonesia.***