sumedangekspres – Desa Sukawangi, yang terletak di Kecamatan Pamulihan, saat ini sedang menghadapi tantangan serius akibat banjir lumpur yang menutup akses jalan utama.
Kejadian ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun di daerah tersebut sejak Minggu, 3 Desember 2023.
Kini, warga Sukawangi harus mencari jalur alternatif untuk dapat mengakses wilayah Pamulihan dan Tanjungsari.
Baca Juga:Perwosi Kabupaten Sumedang Gelar Lomba PanahanDiduga Dibunuh Orang Tuanya Sendiri, Anak Disabilitas di Tasikmalaya Ini Meninggal Tak Wajar
Menurut Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana BPBD Sumedang, Adang, lumpur yang melanda jalan utama Desa Sukawangi berasal dari Bukit Sampalan yang tanahnya sedang diolah untuk areal pertanian.
“Kebetulan tanah yang baru diolah untuk ditanami tiba-tiba diguyur hujan yang cukup lebat, sehingga karena tanahnya belum kuat, lumpur turun terbawa gerusan air cileuncang dan menutupi jalan desa yang ada di bawahnya,” jelas Adang pada Selasa, 5 Desember 2023.
Lumpur tersebut telah menutup jalan dengan panjang kurang lebih 200 meter, dan memiliki ketinggian antara 20-30 cm.
“Saat ini, jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan. Jika ada yang memaksakan diri seperti sepeda motor, mereka akan terjebak sehingga harus mendorong kendaraannya,” tambah Adang.
Kondisi ini tentu menciptakan berbagai kesulitan bagi warga Sukawangi, yang harus mencari jalur alternatif untuk melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
Selain itu, keadaan ini juga memicu perhatian pihak berwenang, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi masalah ini.
Dalam penanganan lumpur yang menutupi jalan tersebut, Adang menyampaikan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah desa dan kecamatan.
Baca Juga:Anggota Dewan Sumedang Belum Menangani Ancaman Banjir di Cimanggung dan JatinangorGak Banyak yang Tau, Inilah Wisata Mata Air Cigirang di Sumedang yang Sejuk dan Asri!
Penanganan masalah ini tidak hanya memerlukan upaya manual dengan melibatkan masyarakat setempat, tetapi juga memerlukan dukungan alat berat. Hal ini dikarenakan jalan yang terkena dampak lumpur cukup panjang dan merupakan akses utama bagi warga Sukawangi.
Langkah-langkah yang diambil untuk menangani masalah ini mencakup pengerahan tenaga kerja manual dan alat berat.
Dengan melibatkan masyarakat setempat, diharapkan dapat segera membersihkan lumpur yang menyumbat jalan. Sementara itu, alat berat seperti ekskavator akan membantu mempercepat proses pengerukan dan membersihkan area yang terdampak.