sumedangekspres – Waspada! Aksi Hipnotis di Talun Kidul Kembali Membuat Geger di Sumedang, Kembali lagi masyarakat di Sumedang harus menatap dengan cermat setelah serangkaian insiden hipnotis kembali menggegerkan.
Aksi Hipnotis di Talun Kidul
Salah satu kejadian terbaru menimpa Suryana, seorang pedagang bakso ikan yang menjadi korban di lingkungan Talun Kidul, Kecamatan Sumedang Utara.
Kejadian berlangsung pada Selasa (5/11/2023) sekitar pukul 11.00 saat Suryana, yang biasa disapa Abah Atang, sedang melintasi Jembatan Rancamulya.
Baca Juga:Hujan Deras dan Petir Berujung Tragedi Rumah Hangus Dilalap Si Jago Merah di Pamulihan SumedangKamala Harris Mendorong Perlindungan Warga Palestina di Tengah Genosida Israel
Seorang pengendara motor mendekatinya dengan sepeda motor Scoopy dan dengan cepat menepuk punggungnya sebelum menyapanya.
Tiba-tiba, Abah Atang sepertinya kehilangan kesadaran diri dan menjawab sapaan pengendara tersebut.
Pelaku dengan cepat menanyakan jumlah uang yang dimiliki oleh Abah Atang, yang kemudian diberikan tanpa pikir panjang. Setelah itu, pelaku pergi dengan cepat ke arah yang tidak diketahui.
Asep, salah satu kerabat Abah Atang yang mengungkapkan kejadian tersebut, menjelaskan bahwa setelah Abah Atang terhipnotis, dia kemudian diajak berbicara oleh seorang warga sekitar jembatan.
Namun, saat diajak bicara, Abah Atang menyadari bahwa orang yang mengajaknya tersebut bukanlah kerabatnya.
“Baru Abah Atang sadar kalau dirinya jadi korban hipnotis. Dia mengaku kepada warga tadi itu bukan saudara atau kerabatnya tapi orang lain.
Kemudian si saksi tadi memberitahukan nomor plat nomor si pelaku,” kata Asep.
Baca Juga:Bencana Tanah Longsor Lumpuhkan Jalur KA Cirebon-Purwokerto, PT KAI Alihkan Rute AlternatifGubernur Jawa Barat Meningkatkan Kesiagaan Bencana Alam, Longsor Baru Ini Melanda Sumedang
Plat nomor sepeda motor pelaku yang digunakan untuk melakukan aksi hipnotis ini diketahui berwarna abu-abu dengan nomor Z 2021 AAJ.
Sebelum kejadian yang menimpa Abah Atang, seorang pensiunan PNS bernama Mukhtar dari Desa Cibitung, Kecamatan Buahdua, juga menjadi korban hipnotis.
Pelaku mengunjungi rumahnya sebagai seorang tamu, mengklaim sebagai petugas PLN, dan menawarkan layanan untuk meningkatkan daya listrik dari 450 Watt ke 900 Watt.
“Anehnya, pelaku yang datang ke rumah pada sore hari itu mengetahui nama lengkap rekening listrik disini, padahal orangnya sudah lama meninggal,” ungkap Ucih, istri Mukhtar.
Saat kejadian, pelaku menanyakan uang sejumlah Rp 900 ribu untuk melakukan peningkatan daya listrik, dan tanpa berpikir panjang, uang tersebut diserahkan kepada pelaku. Baru setelah pelaku pergi, Mukhtar dan istrinya menyadari bahwa mereka telah terhipnotis.