Langsung dibawa ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi, di sana Siska diperiksa oleh petugas dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Polda Sumbar memastikan bahwa jasad yang ditemukan itu adalah Siska Afrina, mahasiswi yang tengah bersiap meraih gelar sarjana.
Dengan kematiannya, Siska menjadi korban terakhir, ke-23 dari erupsi Gunung Marapi yang merenggut begitu banyak nyawa.
Baca Juga:Hati-hati! BPBD Sumedang Sebut Ada 20 Pohon Rawan Tumbang di Cadas Pangeran Setelah Insiden SebelumnyaPerempuan Sukabumi Ini Diduga Jadi Korban Pencabulan oleh Dukun ‘Penyembuh Penyakit’
Kisah pilu Siska Afrina memberikan kita pelajaran tentang rapuhnya kehidupan dan betapa alam dapat memberikan ujian tanpa peringatan. Hari yang seharusnya diisi kebahagiaan dan kebanggaan atas pencapaian akademisnya berubah menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh komunitas UNP.
Semoga keluarga Siska diberi kekuatan untuk menghadapi kehilangan ini.
Semoga pula, kita semua dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini, bahwa kehidupan yang singkat ini harus diisi dengan kebaikan, kepedulian, dan rasa syukur.
Kisah pilu Siska Afrina akan terus menggema sebagai pengingat akan ketidakpastian hidup dan kebesaran alam yang perlu dihormati. Selamat jalan, Siska, semoga engkau tenang di alam sana.