sumedangekspres – Kasus pembunuhan 4 bocah yang menggemparkan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, menyoroti kekerasan intrafamilial yang tragis.
Sang ayah, Panca Darmansyah, yang menjadi pelaku, telah menyandang identitas sebagai sosok yang bertanggung jawab dan penyayang anak-anaknya.
Namun, dibalik kerangka itu, terselip berbagai fakta terbaru yang menggambarkan kelamnya masa lalu dan kompleksitas kehidupan pribadi sang pelaku.
Baca Juga:Pendapatan Asli Daerah (PAD) Hotel dan Restoran Kabupaten Sumedang Meningkat Drastis Berkat Tol CisumdawuLagi! Pemkab Sumedang Raih Penghargaan Anugerah Meritokrasi ASN 2023 dengan Nilai Tertinggi
1. Trauma Masa Kecil dan Kekerasan:
Sahabat masa kecil Panca, Rianto, mengungkapkan bahwa pelaku pernah mengalami trauma masa kecil, seringkali menjadi korban kekerasan fisik dari ayahnya.
“Seperti anak-anak masa 1990-an pada umumnya bila nakal atau melakukan kesalahan tapi tidak pernah lihat Panca terluka demikian dalam karena dipukul orang tuanya,” ujar Rianto. Trauma ini menciptakan luka batin yang dalam, kemungkinan besar menjadi pemicu peristiwa tragis yang terjadi belakangan ini.
2. Kecintaan pada Anak dan Tanggung Jawab:
Meskipun terbelit oleh masa lalu yang kelam, Panca dikenal sebagai ayah yang bertanggung jawab dan sangat menyayangi anak-anaknya. Dia bahkan sempat membawa anak-anaknya ikut serta saat bekerja.
Teman-teman Panca tidak bisa menyembunyikan keheranannya atas perubahan drastis dari sosok yang penuh kebaikan menjadi pelaku kejahatan yang tak terbayangkan. “Kami sangat tidak menyangka hal ini bisa terjadi,” ungkap teman masa kecil Panca.
3. Masalah Ekonomi dan Pinjaman Online:
Faktor ekonomi juga menjadi sorotan dalam perjalanan hidup Panca. Meskipun lahir dari keluarga berada, setelah menikah, Panca mengalami kesulitan ekonomi yang signifikan.
Temannya, Rianto, menuturkan, “Tapi hidup dia saat berkeluarga enggak sebaik orang tuanya waktu dia jadi anak-anak.” Bahkan, pelaku sempat terperangkap dalam pinjaman online (pinjol), mencerminkan kesulitan ekonomi yang dialaminya.
4. Permasalahan dalam Pernikahan dalam Kasus Pembunuhan 4 Bocah:
Panca telah dua kali menikah, dan masalah pernikahan tampaknya turut mempengaruhi hidupnya.
Baca Juga:Dampak Kemarau Panjang: Menjelang Akhir Tahun Harga Beras di Sukabumi Mulai TurunTak Terima Ditegur, Dua Pemabuk Aniaya Pengelola Penginapan di Jatinangor
Perpisahan dengan istri pertama terkait masalah ekonomi menjadi catatan tersendiri. Kabar bahwa Panca sempat terpukul karena tidak diizinkan bertemu anaknya usai bercerai menambah lapisan dramatis dalam dinamika rumah tangganya.
5. Keterasingan Sosial dan Kebijaksanaan Beribadah:
Beberapa teman Panca mencatat bahwa ia sering menghilang dan sulit untuk berbicara dengan orang lain. Upaya dari teman-temannya untuk mendorong Panca untuk lebih rajin beribadah tidak selalu mendapat respons positif.