sumedangekspres – Pesisir Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, menjadi saksi bisu perubahan yang terjadi seiring dengan intensitas hujan yang meningkat di beberapa daerah di Jawa Barat.
Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, adalah salah satu wilayah yang mengalami transformasi menarik, terutama di tanah lapangan pesisir waduk.
Saat kemarau melanda, tanah lapangan yang semula kering kerontang kini berubah menjadi hijau setelah menerima guyuran hujan yang cukup intens.
Baca Juga:Tragedi Petir di Desa Parakanlima: Delapan Anak Terkena Imbas Saat BerteduhBahaya Petir dalam Musim Hujan: Lima Tempat yang Perlu Dihindari
Namun, perubahan ini tidak hanya menghadirkan keindahan alam, tetapi juga mengungkap puing-puing bekas bangunan rumah warga yang dulunya terabaikan.
Desa Cipaku, salah satu desa yang terdampak pembangunan Waduk Jatigede, kembali muncul dalam pemberitaan. Warga desa ini harus merelokasi seluruh kehidupan mereka karena dampak pembangunan waduk.
Puing-puing bekas bangunan rumah di Desa Cipaku, yang sebelumnya tidak terendam karena penyusutan air akibat kemarau, kini mulai kembali tergenang oleh air waduk yang meningkat.
Bulan Desember menjadi saksi awal dari perubahan signifikan di permukaan air Waduk Jatigede. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan hujan yang kerap turun di wilayah tersebut.
Puing-puing bangunan yang sebelumnya terlihat kering kini mulai terendam, memberikan gambaran visual tentang bagaimana intensitas hujan dapat mempengaruhi kondisi di sekitar waduk.
Desa-desa pesisir waduk, seperti Desa Cipaku, kembali merasakan imbas dari perubahan ini. Puing-puing bangunan yang pernah menjadi saksi bisu relokasi warga kini terendam oleh air waduk yang bertambah.
Dengan volume air Waduk Jatigede yang terus meningkat, terutama dengan tingginya intensitas hujan di wilayah Garut, dampak ini dapat menjadi tantangan serius bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga:Meningkatkan Melek Politik Kaum Muda di Bandung: Tantangan Pemilu 2024Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Regional Jawa 2023
Sumber air Waduk Jatigede berasal dari sungai Cimanuk, yang hulunya berada di salah satu kecamatan di Garut.
Oleh karena itu, intensitas hujan di wilayah Garut dapat mempengaruhi pasokan air waduk, membawa dampak langsung pada permukaan air dan kondisi di sekitarnya.
Puing-puing bekas bangunan rumah warga di pesisir Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, kini kembali terendam seiring dengan tiba musim hujan.
Dengan perubahan ini, penting bagi pihak terkait dan masyarakat setempat untuk terus memantau dan mengatasi dampak yang mungkin timbul demi kesejahteraan bersama.***