sumedangekspres – Impresi Hunian di Tepi Waduk Jatigede Kembali Tergenang, Sumedang Awali Musim Hujan , Puing-puing sisa bangunan di sepanjang tepi Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, kembali mulai merasakan sentuhan air.
Impresi Hunian di Tepi Waduk Jatigede Kembali Tergenang
Fenomena ini muncul seiring dengan semakin meningkatnya curah hujan yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat.
Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja menjadi saksi akan perubahan ini, khususnya pada Sabtu (10/12/2023) sore.
Baca Juga:Dua Pemuda Terjaring Operasi Polisi: Bawa 3 Kg Ganja dari EkspedisiMedsos, Panggung Inspiratif Pramuka Galang Kebaikan pada Bulan Bakti Saka Kalpataru dan Wanabakti
Di wilayah ini, sebidang tanah yang sebelumnya tampak kering kini memancarkan hijau setelah terkena hujan deras.
Namun, tak hanya tanah yang berubah warna, puing-puing bekas hunian warga juga mulai tenggelam lagi.
Terutama yang sebelumnya berada di wilayah Desa Cipaku, yang secara keseluruhan terdampak oleh proyek pembangunan Waduk Jatigede.
Pada masa itu, penduduknya dipindahkan ke lokasi lain.
Wedah (51), pemilik warung di tepi Waduk Jatigede Kembali Tergenang, menyatakan bahwa permukaan air Waduk Jatigede mulai naik pada bulan Desember karena curah hujan yang intens.
“Memasuki bulan Desember, terlihat dengan jelas kenaikan permukaan airnya ketika hujan turun,” ujarnya kepada detikJabar di lokasi.
Kondisi ini terlihat dari puing-puing bekas rumah warga yang sebelumnya terbebas dari air karena kemarau, kini mulai terendam kembali.
“Bangunan-bangunan di sana, dulunya masuk wilayah Desa Cipaku atau di sekitar makam, kini mulai terendam air lagi.
Baca Juga:PROMO SPESIAL! KAI Siapkan Diskon Besar untuk Perjalanan Menuju Sumedang 🚆Jadwal Samsat Keliling di Sumedang 11 sampai 16 Desember 2023
Padahal, saat musim kemarau, air di sekitar bangunan itu surut,” ungkapnya.
Wedah menambahkan bahwa meskipun volume air waduk meningkat, saat ini belum mencapai kapasitas maksimalnya.
“Jika mencapai puncaknya, air waduk bisa sampai di sini,” katanya sambil menunjuk ke tepi warungnya yang kini masih terletak sekitar 5 meter dari air waduk.
Jarak warung Wedah dari tepi waduk saat ini berkisar antara 100 hingga 300 meter.
Volume air Waduk Jatigede akan terus bertambah seiring meningkatnya curah hujan, terutama di wilayah Garut.
Sebab, pasokan air Waduk Jatigede berasal dari Sungai Cimanuk yang mengalir dari salah satu kecamatan di Garut.
Kembalinya tergenangnya puing-puing bekas rumah warga di tepi Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, mengisyaratkan awal datangnya musim hujan.