sumedangekspres – Indonesia Lakukan Audit Terhadap Kemitraan E-Commerce Antara TikTok dan Tokopedia, Pada kemarin selasi seorang Menteri Perdagangan Indonesia telah mengumumkan TikTok dari Tiongkok dan grup teknologi dari Indonesia yaitu GoTo, akan menjalin kemutraan e-commerce untuk uji coba selama beberapa bulan sementara dengan tujuan regulasi melakukan evaluasi dampak terhadap pedagang kecil di bagian Asia Tenggara tersebut.
Kemitraan E-Commerce Antara TikTok dan Tokopedia
Pada hari Senin, TikTok mengatakan setuju untuk menghabiskan $840 juta untuk membeli sebagian besar unit e-commerce GoTo, Tokopedia, setelah Indonesia melarang belanja online di platform media sosial pada bulan September, dengan alasan perlindungan bagi usaha kecil dan data pengguna.
Kedua perusahaan tersebut mengatakan kemitraan mereka akan dimulai pada hari Selasa dengan periode uji coba yang dilakukan dalam konsultasi dan pengawasan ketat oleh regulator yang relevan.
Baca Juga:Persahabatan Dony Ahmad Munir dengan Anies Baswedan, Ganjar, Mahfud, dan Cak IminKuliner Baru Sumedang: Sate Kambing dan Nasi Mandhi Khas Timur Tengah
“Mereka akan diberikan periode uji coba tiga hingga empat bulan karena teknologi bukanlah hal yang mudah.
Mungkin diperlukan upaya untuk menyempurnakannya,” kata Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan, dalam sebuah acara yang menandai dimulainya kemitraan tersebut di festival belanja online nasional yang disebut Beli Local Initiative.
“Tujuan utama (dari uji coba) adalah untuk membantu para penjual agar mereka dapat menjalankan bisnis mereka lagi (setelah suspensi TikTok Shop),” ujarnya.
Zulkifli mengatakan kementeriannya akan melakukan audit dan mengevaluasi kemitraan tersebut setelah periode uji coba, menambahkan bahwa regulasi ini bertujuan untuk melindungi usaha kecil yang menyerap 90% dari angkatan kerja negara ini.
TikTok telah berupaya mengubah basis pengguna sebanyak 125 juta orang di Indonesia menjadi sumber pendapatan e-commerce yang signifikan, mengingat nilai bruto merchandise e-commerce negara ini diprediksi akan lebih dari dua kali lipat menjadi $160 miliar pada tahun 2030.
Para analis mengatakan kesepakatan dengan Tokopedia, platform e-commerce terbesar di Indonesia dengan sekitar 67 juta pengguna, akan membantu TikTok menjadi pesaing yang lebih kuat bagi pesaing-pesaing yang sudah mapan seperti Shopee yang dimiliki oleh Sea (SE.N) berbasis di Singapura dan Lazada yang dimiliki oleh raksasa e-commerce Tiongkok Alibaba (9988.HK).