Diduga Lakukan Malpraktik, Ibu-Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Indramayu

Diduga Lakukan Malpraktik, Ibu-Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Indramayu
Diduga Lakukan Malpraktik, Ibu-Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Indramayu (ist/blok-a.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Diduga Lakukan Malpraktik, Ibu-Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Indramayu

Berita mengenai video yang diperkirakan menunjukkan praktik medis yang keliru di RSUD Pantura MA Sentot, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada malam Selasa (19/12/2023), menjadi populer di berbagai platform media sosial.

Rekaman berdurasi 21 menit 16 detik itu telah disaksikan oleh lebih dari 1,4 juta orang dan menampilkan situasi dimana seorang bayi meninggal setelah dilahirkan oleh seorang ibu dari Desa Kertawinangun.

Baca Juga:Siswi SD di Bandung yang Hilang Kini Ditemukan, Berikut Kronologinya yang Ternyata Dijual ke 20 Pria Hidung Belang!Wisata Paraland Resort Majalengka, Sajikan Pemandangan Indah yang Mempesona!

Sayangnya, sang ibu juga meninggal dalam waktu singkat setelah proses kelahiran. Keluarga korban mencurigai kemungkinan terjadinya malpraktik yang dilakukan oleh dokter dan perawat di RSUD MA Sentot.

Tasrun, suami dari korban, mengungkapkan bahwa pada awalnya istrinya dibawa ke Puskesmas untuk mengevaluasi keadaan kehamilannya karena mengalami rasa mules.

Setelah beberapa kunjungan ke Puskesmas, mereka akhirnya diarahkan untuk mendapatkan perawatan di RSUD MA Sentot.

Dalam laporannya ke Mapolres Indramayu pada Rabu (20/12/2023), dia menjelaskan bahwa awalnya istrinya mengalami rasa mules dan langsung dibawa ke Puskesmas untuk pemeriksaan bukaan pertama.

Setelah dibawa kembali, sekitar jam 14.00 WIB, mereka menghadap Puskesmas kembali, dan akhirnya dirujuk ke RSUD Sentot.

Namun, setelah sampai di RSUD MA Sentot, korban mengalami ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Mereka mengungkapkan bahwa pasien dibiarkan tanpa adanya tindakan medis selama beberapa jam.

Tasrun mengeluhkan bahwa istri baru mendapatkan perawatan setelah tiga jam berada di rumah sakit, dan prosesnya dianggap terlalu lambat.

Baca Juga:Waw 3 Negara Ini Tolak Paspor Israel untuk Masuk ke Wilayahnya!Bikin Pilu! Cerita Putri Aisha Seorang Bayi Berumur 3 Minggu yang Meninggal Dibom Israel

Tasrun juga menyampaikan bahwa anak pertamanya diduga meninggal karena adanya malpraktik. Dia menjelaskan bahwa prosedur persalinan dilakukan secara tidak sesuai dengan standar, termasuk pemotongan tali pusar tanpa memperhatikan gerakan tangan bayi.

Dia menyebutkan bahwa kepala bayi ditarik dengan cepat setelah pemotongan, menyebabkan kondisi yang tidak wajar.

Secara tragis, Tasrun tidak hanya kehilangan anak pertamanya, melainkan juga kehilangan istrinya. Dia menolak klaim rumah sakit yang menyatakan adanya penyakit pada istrinya, sementara menurutnya, istri tidak memiliki penyakit.

Tidak dapat menerima dugaan malpraktik tersebut, keluarga korban memutuskan untuk melaporkan kejadian ini ke Polres Indramayu.

0 Komentar