sumedangekspres – Sebuah riset pesugihan bikin kaya oleh antropolog Australia, Michael Taussig.
Riset ini kita ke dalam dunia mitos pesugihan di Amerika Selatan, khususnya di Kolumbia dan Bolivia.
Meskipun fenomena ini tampak unik bagi banyak orang, Taussig merinci bahwa cerita pesugihan sebenarnya muncul sebagai tanggapan kritis terhadap dampak kapitalisme terhadap kehidupan tradisional petani.
Baca Juga:Riset Jarak Rumah ke Kantor Lebih dari 1 Jam Bikin Stres, Cek Faktanya!Siapa yang Bisa Bepergian Keliling Dunia Tanpa Paspor? Yuk Cek!
Pesugihan, atau persekutuan dengan setan, diyakini sebagai cara untuk mendapatkan kekayaan dengan membuat perjanjian dengan makhluk gaib.
Namun, Taussig, melalui penelitiannya, menemukan bahwa mitos ini sebagian besar didorong oleh perasaan cemburu dari petani yang merasa terpinggirkan oleh kapitalisme.
Dalam wilayah perkebunan Kolumbia, mitos ini menyatakan bahwa petani yang menjalin persekutuan dengan setan harus mengalihkan keuntungan mereka untuk kegiatan konsumerisme.
Pelanggaran kontrak ini, konon, akan berakhir dengan kematian mendadak.
Meskipun Taussig awalnya skeptis, penelitiannya mengungkapkan bahwa mitos pesugihan sebenarnya merupakan kritik terhadap ketidakadilan sosial yang diakibatkan oleh kapitalisme.
Dalam tulisan berjudul “The Ghost in the Machine (2018)” Taussig menjelaskan bahwa cerita pesugihan muncul sebagai upaya kritis pekerja terhadap dampak kapitalisme yang merusak praktik ekonomi tradisional.
Bagi mereka, cerita ini adalah cara untuk memahami keterasingan akibat akumulasi modal swasta dan gangguan sosial yang diakibatkannya.
Taussig menguraikan bahwa narasi pesugihan sebetulnya merupakan karya imajinatif untuk mengurangi dampak kapitalisme yang dirasakan sebagai setan atau iblis.
Baca Juga:Ngeri! Ini 5 Bahaya Minum Boba Setiap Hari!Bukan Bali, Ini Posisi Pertama Tempat Favorit Liburan Orang Indonesia
Dalam pandangan petani, baik setan maupun kapitalisme menimbulkan ketakutan, dan cerita pesugihan menjadi sarana untuk menakut-nakuti agar mereka tetap setia pada sistem ekonomi tradisional.
Melalui risetnya, Taussig berhasil meraih penghargaan prestisius seperti Berlin Prize dan Guggenheim Fellowship.
Penemuan atau riset pesugihan bikin kaya membawa kita pada pemahaman bahwa cerita atau praktik supranatural serupa di Indonesia sebenarnya adalah hasil imajinasi belaka.
Lebih jauh lagi, kita dapat menyimpulkan bahwa kepercayaan pada kekuatan supranatural sebagai cara meraih kekayaan tumbuh subur ketika kapitalisme mengubah wajah suatu masyarakat.