sumedangekspres – Investor Tol Terpanjang di Indonesia Ini Mundur, Kenapa? Simak selengkapnya disini.
Para investor proyek tol terpanjang di Indonesia, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), telah mengumumkan keputusan dramatis untuk mundur dari keterlibatan mereka.
Ini meninggalkan tanda tanya besar terkait nasib proyek megainfrastruktur tersebut yang memiliki panjang mencapai 206,65 km.
Apa yang mendasari mundurnya investor ini?
Baca Juga:Bill Gates: Kiamat Sudah Tak Bisa Ditunda Lagi, Apa Maksudnya?Bill Gates Ramalkan Peran AI di Masa Depan, Apa Saja Itu?
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengungkapkan alasan di balik keputusan tersebut, “Ditender ulang karena kemarin tidak financial close.”
Artinya, ketidakmampuan mencapai financial close, yaitu kesepakatan pembiayaan perbankan, menjadi pemicu utama dari ketidakpastian ini.
Sebelumnya, konsorsium yang melibatkan perusahaan BUMN dan swasta, termasuk nama-nama besar seperti Konglomerat Martua Sitorus dan taipan tol Yusuf Hamka, berkomitmen untuk membangun tol ini.
Namun, tidak hanya konsorsium BUMN yang mundur, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, pemimpin konsorsium dengan porsi 32,5%, juga akan melepas kepemilikan pada proyek ini.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono, menjelaskan, “Alasannya Waskita nggak punya duit, dalam MRA juga kita gak boleh investasi tol lagi.”
Artinya, perjanjian restrukturisasi dan kondisi finansial perusahaan menjadi hambatan utama bagi Waskita Karya.
Meskipun proses pembebasan lahan untuk Tol Getaci masih berjalan, nasib proyek ini menjadi semakin tidak jelas.
Baca Juga:Kenapa di Mata Uang Indonesia Selalu Ada Penari?3 Wanita Terkenal Ini Disebut Ibu Terburuk Sepanjang Masa? Cek Faktanya!
Hedy Rahadian menegaskan bahwa pembangunan tol ini akan dilaksanakan setelah ada investor baru.
Sementara itu, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyampaikan bahwa perjanjian pengusahaan Jalan Tol Getaci dijadwalkan akan ditandatangani pada tahun 2024.
Namun, dampak dari mundurnya investor ini tentu akan berpengaruh pada proyek ini, terutama dalam penyelesaian proyek yang kemungkinan mengalami keterlambatan.
Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional dengan biaya pembangunan mencapai Rp 56,2 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Terdiri dari empat seksi, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah di Pulau Jawa.
Saat ini, proyek Tol Getaci masih berada pada tahap prakualifikasi, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan target untuk mencapai Ciamis pada tahun 2024.
Namun, dengan mundurnya investor utama, tantangan besar tampaknya mewarnai masa depan proyek ini, memunculkan pertanyaan apakah proyek tol terpanjang di Indonesia ini akan dapat terwujud sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.