sumedangekspres – Kasus Kemanusiaan ? Oh Bukan, Mahasiswa Aceh Paksa Pengungsi Rohingya Pindah Dari Pengungsian, Demi Menyelamatkan Aceh dan Negara Indonesia, Gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA) menjadi saksi aksi kontroversial yang menggemparkan!
Mahasiswa dari beberapa kampus ternama menolak pengungsi Rohingya dan mengangkut mereka secara paksa.
Mahasiswa Aceh Paksa Pengungsi Rohingya Pindah
Rabu kemarin, sekitar 500 mahasiswa dari Al Washliyah, Universitas Abulyatama, dan Bina Bangsa Getsempena memaksa pengungsi Rohingya untuk meninggalkan tempat penampungan sementara di BMA.
Baca Juga:Calon Sekda Jabar Terpilih? Bey Harap Siapa yang Dipilih Bisa Tuntaskan Proyek Cepat!Pembangunan Jalan Desa Legok Kidul T.A. 2023 Berkat Bantuan Keuangan Kabupaten Sumedang!
Aksi ini disertai dengan tindakan kekerasan yang mengerikan, termasuk pelemparan botol air mineral ke arah wanita dan anak-anak!
Muhammad Khalis, Korlap aksi dari Abulyatama, membenarkan bahwa mereka menolak kehadiran Rohingya karena perilaku yang dinilai buruk.
“Kami harus mendukung masyarakat untuk menghindari konflik yang lebih meluas,” ujarnya.
Awalnya, massa hanya melakukan orasi agar para pengungsi pergi, namun berubah menjadi aksi kekerasan yang tak terkendali.
Bahkan, petugas kepolisian dan Satpol PP tidak mampu menghentikan tindakan brutal ini.
Sebelum insiden ini terjadi, 135 pengungsi Rohingya tiba pada 10 Desember 2023 di Gedung BMA.
Namun, sikap penolakan yang terjadi mengundang pertanyaan besar terkait kemanusiaan di Aceh.
Baca Juga:Pj Bupati Sumedang Ajak 987 Mahasiswa UNSAP Bangun Desa Sinergi Kolaborasi Hebat!Terobosan Hebat! 270 Kades di Sumedang Gandeng Pj Bupati, Siap Genjot Kemajuan Desa!
Insiden ini menciptakan polemik serius tentang sikap kemanusiaan dan keberagaman di tengah masyarakat Aceh.
Bagaimana nasib pengungsi Rohingya selanjutnya? Bisakah kekerasan ini dihentikan?
Stay tuned untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan terkini dari skandal kemanusiaan yang menggemparkan ini!