Mengapa Kedatangan Jenazah Lukas Enembe Disambut Amarah Oleh Warga Papua? Berikut Jawabannya!

Mengapa Kedatangan Jenazah Lukas Enembe Disambut Amarah Oleh Warga Papua? Berikut Jawabannya!
Mengapa Kedatangan Jenazah Lukas Enembe Disambut Amarah Oleh Warga Papua? Berikut Jawabannya! (ist/jpnn.com)
0 Komentar

Pemilihan Lukas Enembe menjadi suatu titik bersejarah dalam kepemimpinan daerah di Papua. Ia lahir di Tolikara, yang sekarang merupakan bagian dari provinsi hasil pemekaran Pegunungan Papua.

Dengan demikian, dalam sejarah Papua, Enembe menjadi putra pertama dari wilayah pegunungan Papua yang berhasil mencapai posisi tertinggi di Papua. Hal ini menjadi salah satu indikator terkait dengan peristiwa yang terjadi di Sentani kemarin.

Wilayah pegunungan Papua, yang kini terbagi menjadi beberapa provinsi, merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam.

Baca Juga:Perbandingan Dana Kampanye Ketiga Paslon, Prabowo-Gibran Capai 31 Milyar?Cafe Romantis yang Menawan di Sumedang, Tempatnya Nyaman dan Trendi

Keuntungan besar yang diperoleh Freeport dari penambangan emas di Tembagapura selama bertahun-tahun menjadi bukti konkret. Ironisnya, meskipun memiliki kekayaan alam yang melimpah, wilayah pegunungan Papua tetap menjadi salah satu daerah paling terbelakang di Indonesia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia di wilayah tersebut termasuk yang paling rendah, begitu pula dengan akses terhadap pendidikan dan kesehatan.

Keterbelakangan ini juga terlihat ketika dibandingkan dengan wilayah pesisir di Tanah Papua.

Tidak mengherankan bahwa ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat tumbuh di wilayah pegunungan Papua. Sampai saat ini, kelompok separatis bersenjata tetap aktif di sana, dengan rekrutmen anggota terus berlangsung karena adanya sentimen negatif terhadap pemerintah pusat.

“Buat mereka, Lukas tokoh besar. Dorang (mereka) itu yang pertama kali marah terus lempar-lempar. Mereka percaya KPK yang bunuh Lukas,” demikian tutur seorang aktivis di Jayapura mengomentari peran rekan-rekan sewilayah Enembe dalam kericuhan di Sentani kemarin.

Namun, ia tidak dapat memastikan apakah pembakaran itu dilakukan oleh kelompok yang mengawal jenazah Enembe atau apakah ada provokasi dari pihak luar.

Hal ini menunjukkan bahwa kerusuhan yang terjadi saat kedatangan Enembe di Sentani tidak hanya terkait dengan fanatisme terhadap tokoh tersebut.

Baca Juga:Mengungkap Misteri Keindahan Goa yang Ada di Sumedang: Wisata Alam yang Sangat MenakjubkanWisata Edukasi: Menelusuri Sejarah Kota Sumedang di Museum Prabu Geusan Ulun

Lebih dari itu, peristiwa tersebut dipicu oleh persepsi yang masih meluas di Papua, khususnya di wilayah pegunungan, terkait dengan ketidakadilan yang dirasakan telah dilakukan oleh pemerintah pusat selama bertahun-tahun.

Laman:

1 2
0 Komentar