sumedangekspres – Presiden Joko Widodo telah menegaskan pentingnya sikap netralitas dari seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menjalankan tugasnya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden mengungkapkan bahwa netralitas ini menjadi landasan utama untuk menjaga legitimasi hasil Pemilu 2024.
Menurutnya, menjaga netralitas KPU adalah tanggung jawab bersama yang harus diawasi oleh seluruh komponen masyarakat.
Baca Juga:Libur Telah Tiba: Peningkatan Mobilitas Masyarakat pada Nataru 2023/2024Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Uji Coba Menjelang Piala Asia U23
Pentingnya netralitas ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak pilih dapat menggunakan haknya secara bebas, rahasia, dan tanpa diskriminasi.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa pendidikan politik harus dilakukan secara masif, tidak hanya untuk mengedukasi tentang tahapan Pemilu, tetapi juga untuk mendorong masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas.
Dalam acara tersebut, yang dihadiri oleh sekitar 6.183 peserta, Presiden menyoroti peran KPU dan Badan Pengawas Pemilu dalam mencerahkan pemilih.
Ia menekankan bahwa tanggung jawab ini melibatkan tidak hanya pemahaman tentang proses pemilu tetapi juga menciptakan pemilih yang cerdas dan berpartisipasi aktif dalam demokrasi.
Presiden Joko Widodo juga memberikan peringatan kepada seluruh komponen penyelenggara Pemilu 2024 untuk menghindari keteledoran teknis yang dapat memiliki implikasi politis dan mengganggu kondusivitas negara.
Meskipun menyadari kompleksitas Pemilu 2024 sebagai perintah undang-undang, Jokowi menekankan perlunya menjalankan proses ini dengan sebaik-baiknya melalui tata kelola yang baik dan kesiapan petugas.***
Demikian merupakan artikel mengenai Netralitas KPU dan Kesiapan Pemilu 2024 Menurut Presiden Joko Widodo.