sumedangekspres – Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari yang Jadi Penyebab Terjadinya Gempa di Sumedang
Sesar Cileunyi-Tanjungsari diidentifikasi sebagai pemicu gempa di Sumedang dengan magnitudo 4,8. Sesar aktif ini telah lama diprediksi dapat menyebabkan kerusakan di wilayah dengan tanah lunak tersebut. Pada Minggu (31/12), Sumedang mengalami rangkaian tiga gempa yang dirasakan, dengan gempa terkuat berkekuatan M 4,8 dan kedalaman 5 km pada pukul 20.34 WIB.
Berdasarkan data dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, gempa ini mengakibatkan setidaknya 11 orang luka ringan tanpa ada korban jiwa, sementara 456 warga terpaksa mengungsi.
Baca Juga:Pakar ITB Menghimbau Warga Sumedang untuk Tetap Waspada: Kekuatannya Tidak Terlalu Besar, Namun Dampaknya SignifikanTak Hanya di Sumedang, Gempa juga Mengguncang Jepang di Awal Tahun 2024 Ini! Ancaman Tsunami Besar
Selain itu, tercatat 138 rumah mengalami kerusakan ringan dan 110 rumah mengalami kerusakan berat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga melaporkan bahwa satu rumah sakit, yaitu RSUD Sumedang Selatan, mengalami kerusakan, dan empat fasilitas pendidikan terdampak. Terdapat pula keretakan pada twin tunnel tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).
Daryono, Kepala Pusat Gempabumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan bahwa pusat gempa (episenter) Sumedang “terletak persis di Kota Sumedang.”
“Gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang yang berada di wilayah tersebut,” ungkapnya dalam unggahan di X.
“Lokasi 3 episenter Gempa Sumedang (lingkaran warna hijau) terletak berdekatan dengan jalur Sesar Cileunyi-Tanjungsari sehingga Gempa Sumedang ini diduga sebagai terusan dari Sesar Cileunyi -Tanjungsari. (Compiled by Ajat Sudrajat-BMKG),” lanjut Daryono.
Ia juga menyebut mekanisme sumber gempanya berupa pergerakan geser (strike-slip).
Daryono sendiri mengakui Sumedang sebenarnya bukan wilayah yang banyak diguncang gempa.
“Berdasarkan peta seismisitas tahun 2008-2023 tampak bahwa di lokasi epicenter gempa di Sumedang (bintang merah) sebenarnya merupakan area dengan tingkat seismisitas rendah.”
Berikutnya, apa yang dimaksud dengan Sesar Cileunyi-Tanjungsari?
Sesar merujuk pada bidang batas antara dua lapisan kulit Bumi yang mengalami pergerakan atau geseran relatif antar kelompok batuan. Wilayah ini dapat mencakup jarak yang hanya beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.
Baca Juga:Korban Gempa Sumedang Bakal Terima Bantuan hingga 60 Juta Rupiah! Cek Faktanya DisiniProgram Bantuan: Para Korban Gempa di Sumedang Diberikan Dana Tunggu Hunian Rp500 Ribu per Bulan, Cek Kebenarannya Disini!
Daerah yang berada di atas sesar yang masih aktif pergerakannya dianggap sebagai zona rawan gempa.
Sebagai informasi tambahan, Jawa Barat dikenal memiliki enam sesar besar, yaitu Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik, dan Sesar Lembang. Sebagai tambahan terkini, berdasarkan pemetaan BMKG, telah teridentifikasi Sesar Cugenang yang menjadi pemicu gempa besar di Cianjur tahun lalu.