sumedangekspres, KOTA – Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menginginkan orang kaya tetap kaya dan yang miskin harus menjadi besar dan kaya. Itu salah satu poin dari konsep perubahan yang ditawarkan Cak Imin di hadapan ratusan pendukungnya di Gedung Islamic Centre Sumedang, Rabu (3/1).
“Itu namanya keadilan, itu namanya kesetaraan dan itu yang namanya perubahan,” ujar Cak Imin.
Bahkan diakuinya, konsep dan gagasan kesetaraan dan membawa Indonesia lebih baik dan maju, sudah dia pikirkan bersama Anis Baswedan.
Baca Juga:Warga Jatimulya Swadaya Bikin TendaPasien RSUD Trauma Gempa Susulan, Gubenur Pastikan Bangunan Rumah Sakit Aman
Dirinya mengaku, hal itu sudah difikirkan sejak jauh-jauh hari saat keduanya belum menjadi pasangan capres dan cawapres, atau tepatnya saat masih kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) puluhan tahun silam.
“Saya dan Mas Anis Baswedan sama-sama kuliah di UGM, kampusnya berjejeran. Mas Anis fakultas ekonomi, saya fakultas ilmu sosial,” tuturnya.
Keduanya sama-sama mencari gagasan baru agar Indonesia adil sehingga masyarakat memiliki hak yang sama, baik di depan hukum, maupun di depan pemerintahan.
“Mulai dari membawa gagasan demokrasi, berdemonstrasi, sampai membantu advokasi rakyat yang tergusur. Alhamdulillah tahun 98 berhasil membawa perubahan jilid ke satu,” ungkapnya.
Cak Imin berharap, sistem tersebut harus terus dijaga, dengan harapan, agar keadilan terwujud dan rakyat memiliki hak yang sama yakni mendapatkan keadilan di depan hukum.
“Alhamdulillah saya dipertemukan kembali dengan Pak Anis Baswedan, dalam koalisi yang bernama koalisi perubahan,” tuturnya.
Bahkan dia sebut, berpasangan dengan Anis Baswedan adalah sebuah reuni tahun 90 an.
Baca Juga:Kerjasama Ringankan Dampak Bencana GempaKapolda Akui Turunkan 500 Personil Tangani Bencana
“Hari ini terjadi lagi, Insya Alloh tanggal 14 Februari perubahan jilid ke dua terjadi,” tandasnya. (nur)