FSGI Mendorong Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk Fokus pada Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah

Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah
Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah (ist/ilustrasi/pin)
0 Komentar

sumedangekspres – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menekankan pentingnya perhatian yang lebih besar dari setiap calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dalam Pemilu 2024 terhadap pencegahan dan penanganan kasus kekerasan di sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, dalam rilis Catatan Akhir Tahun Pendidikan Tahun 2023.

FSGI tidak hanya meminta perhatian terhadap pencegahan, tetapi juga mendorong para calon pemimpin untuk memfasilitasi penanganan gangguan mental bagi peserta didik yang menjadi korban kekerasan.

Baca Juga:Menurunnya Okupansi Hotel Kabupaten Pangandaran di Tahun Baru: Begini Tanggapan PHRIGerak Cepat Tanggap Bencana Gempa Sumedang, BRI Salurkan Bantuan Bagi Korban Terdampak

Lebih lanjut, FSGI juga menekankan perlunya fasilitasi penanganan gangguan kesehatan mental bagi tenaga pendidik yang menjadi korban kekerasan.

Sebelumnya, FSGI mencatat peningkatan jumlah kasus perundungan di sekolah sepanjang tahun 2023.

Retno Listyarti menjelaskan bahwa 80 persen dari kasus perundungan terjadi di satuan pendidikan di bawah kewenangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Sementara 20 persen sisanya terjadi di satuan pendidikan yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.

Retno Listyarti melanjutkan, dari 30 kasus yang tercatat, sebanyak 50 persen di antaranya terjadi di jenjang SMP atau sederajat, 30 persen terjadi di jenjang SD atau sederajat, 10 persen di jenjang SMA/sederajat, dan 10 persen di jenjang SMK/sederajat.

Menurutnya, perundungan di jenjang SMP menjadi yang paling dominan, dengan mayoritas dilakukan oleh peserta didik terhadap teman sebaya atau guru pendidik.

FSGI sebagai lembaga yang peduli terhadap dunia pendidikan, mengingatkan bahwa masalah kekerasan di sekolah tidak hanya memengaruhi korban secara fisik, tetapi juga berpotensi merusak kesehatan mental mereka.

Baca Juga:Penerapan Aturan Baru Pembelian Gas LPG 3 kg dengan KTP Mulai 1 Januari 2024Mahfud Md: Membumikan Islam di Indonesia

Oleh karena itu, perlunya fokus dan perhatian khusus dari pemerintah dan calon pemimpin menjadi suatu keharusan demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.***

Demikian merupakan artikel mengenai FSGI Mendorong Calon Presiden dan Wakil Presiden 2024 untuk Fokus pada Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan di Sekolah.

0 Komentar