sumedangekspres – Apakah Gempa Jepang Berkaitan Dengan Gempa Sumedang?
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sering kali menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan dunia.
Saat terjadi gempa di suatu wilayah, pertanyaan muncul apakah peristiwa ini dapat memicu gempa di lokasi yang berbeda.
Lembaga Peninjau Geologi AS (United States Geological Survey/USGS) menjelaskan bahwa gempa besar memiliki potensi untuk memicu gempa lain di lokasi yang lebih jauh melalui proses yang disebut perpindahan tegangan dinamis.
Baca Juga:Daftar Nama 10 Korban Gempa Bumi di SumedangDampak Gempa Sumedang Runtuhkan Gapura Taman Pataraksa di Cirebon?
Pertanyaan serupa muncul terkait dengan gempa di Sumedang, Jawa Barat, dan gempa Jepang yang terjadi dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Gempa Sumedang pada Minggu (31/1) mengguncang wilayah tersebut dengan tiga gempa dirasakan berturut-turut, merusak ratusan rumah.
Kepala Pusat Gempabumi BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa tersebut diduga berasal dari Sesar Cileunyi-Tanjungsari.
Sehari setelahnya, Jepang mengalami gempa dengan kekuatan 7,4 Magnitudo, diikuti peringatan tsunami setinggi 5 meter.
Pertanyaan pun muncul apakah ada keterkaitan antara gempa Sumedang dan gempa Jepang.
Menurut BMKG, gempa Sumedang dipicu oleh sesar aktif yang belum teridentifikasi. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Namun, BMKG menyatakan bahwa keterkaitan antara gempa Sumedang dan gempa Jepang masih perlu penelitian mendalam.
Baca Juga:Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Sumedang Rabu 3 Januari 2024Atalia Praratya Kamil Apresiasi Aplikasi SITABAH Milik Sumedang
Sebuah studi seismologi yang dilakukan oleh USGS dan University of California, Berkeley, AS, mengungkapkan bahwa gempa besar dapat memicu gempa lain di lokasi yang berbeda, fenomena yang dikenal sebagai efek domino gempa.
Studi ini memberikan contoh pada gempa berkekuatan 8,6 Magnitudo di Samudera Hindia pada April 2012, yang memicu gempa susulan di seluruh dunia selama beberapa jam.
Para ahli seismologi mengingatkan bahwa meskipun efek domino gempa jarang terjadi, potensinya tetap ada.
Besarnya kekuatan gempa dan mekanisme pergerakannya dapat mempengaruhi sejauh mana dampaknya terhadap lokasi yang berbeda.
Gempa Sumedang dan gempa Jepang menjadi momentum untuk lebih memahami dinamika kompleks gempa bumi dan keterkaitan antarperistiwa seismik di berbagai wilayah.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah gempa di suatu tempat dapat benar-benar memicu gempa di lokasi yang berjauhan.