sumedangekspres – Mari simak berita tentang bom di Iran.
Pada hari Rabu, Iran menjadi saksi tragedi pemboman yang mengerikan, yang menyebabkan kematian sedikitnya 87 orang.
Kelompok teroris ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dengan tegas mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, menambah duka bagi negara yang tengah merayakan dan memperingati kematian Jenderal Qassem Soleimani.
Dua anggota ISIS dikabarkan telah mengaktifkan rompi bahan peledak di tengah kerumunan ribuan orang yang berkumpul di Kerman, Tenggara Iran, untuk mengenang Jenderal Soleimani.
Baca Juga:Penumpang KA Commuter Bandung Raya: Semuanya Terkoyak, Semua Berpikir Ada GempaTurun 30 KG, Kahiyang Ayu Spill Rahasia Diet yang Dilakuinnya
Seorang pemimpin militer Iran yang bertanggung jawab atas operasi luar negeri Garda Revolusi, Soleimani tewas dalam serangan drone Amerika Serikat di Irak pada tahun 2020.
Pemerintah Iran secara resmi merevisi jumlah korban tewas dari sebelumnya 103 jiwa menjadi 87 orang.
Serangan ini memunculkan kecaman dan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan pemerintah China.
Pernyataan resmi dari ISIS dikonfirmasi oleh pihak Amerika Serikat, yang menyatakan keyakinannya terhadap klaim tersebut.
Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, “Mereka bertanggung jawab atas serangan hari Rabu itu. Ini memang terlihat seperti serangan teroris, seperti yang pernah dilakukan ISIS di masa lalu, dan itulah asumsi kami saat ini.”
Serangan ini menambah ketegangan di kawasan tersebut, terutama setelah serangkaian peristiwa termasuk serangan drone Israel di Lebanon yang menewaskan petinggi Hamas.
Meskipun pemerintah Iran menyalahkan AS dan Israel atas peristiwa ini, respons internasional mengecam tindakan terorisme dan mengekspresikan dukacita atas korban yang tewas.
Baca Juga:Ini Daftar Negara yang Paling Sering Gempa Bumi di DuniaKenapa Vaksin DBD Penting untuk Karyawan? Cek Sini!
Menteri Dalam Negeri Iran, Ahmad Vahidi, menyatakan bahwa pemerintah akan meningkatkan keamanan di perbatasan yang rawan dengan Afghanistan dan Pakistan.
Langkah ini diambil untuk menghadapi potensi ancaman dari kelompok militan, penyelundup narkoba, dan migran gelap yang sering memanfaatkan perbatasan ini.
Serangan ini tidak hanya menjadi tantangan bagi keamanan Iran, tetapi juga memperumit situasi di kawasan yang tengah diwarnai oleh perang Gaza.
Dengan klaim tanggung jawab dari ISIS, pemerintah Iran dan komunitas internasional dihadapkan pada tugas sulit untuk mengatasi ancaman terorisme dan memastikan keamanan yang lebih baik di masa depan.