sumedangekspres – Kecelakaan tragis melibatkan KA commuter Bandung Raya dan Kereta Api (KA) Turangga menyisakan ketakutan dan trauma bagi para penumpang.
Salah seorang penumpang, Ikhsan Ali, menggambarkan detik-detik mencekam saat guncangan keras meratakan kereta tersebut.
Sebelum terjadinya tabrakan, penumpang mendengar klakson panjang, mengira bahwa kereta akan memasuki Stasiun Cicalengka.
Baca Juga:Turun 30 KG, Kahiyang Ayu Spill Rahasia Diet yang DilakuinnyaIni Daftar Negara yang Paling Sering Gempa Bumi di Dunia
Namun, klakson itu ternyata menjadi prelude untuk kejadian mengerikan yang menyusul.
“Setelah klakson panjang terjadi guncangan, dikira semua penumpang terjadi gempa, kemarin kan ada gempa di Cicalengka,” ujar Ikhsan, salah seorang saksi mata.
Guncangan begitu hebat hingga penumpang merasakan seolah-olah mereka “terkoyak” di dalam gerbong.
Histeria melanda, dengan semua orang mempercayai bahwa kejadian tersebut merupakan gempa.
“Semuanya terkoyak di dalam sampai histeris, semua berpikir ada gempa,” ungkap Ikhsan, mencerminkan kepanikan yang melanda penumpang.
Setelah guncangan mereda, para penumpang keluar dari gerbong, hanya untuk menemukan bahwa kereta yang mereka tumpangi terlibat dalam kecelakaan serius dengan KA Turangga.
Kecelakaan ini terjadi di Kampung Babakan Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tepatnya di km 181 + 5/4, sekitar pukul 6.30 WIB.
Baca Juga:Kenapa Vaksin DBD Penting untuk Karyawan? Cek Sini!Paslon Prabowo-Gibran Bakal Bangun KBRI di Palestina, Ini Kata Jubir TKN
Sayangnya, kecelakaan ini menelan korban jiwa, termasuk masinis, asisten masinis, pramugara, dan satuan keamanan KA. Sebanyak 28 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.
Peristiwa ini mengejutkan masyarakat dan menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap keamanan transportasi kereta api.