sumedangekspres – Pada Jumat pagi, 5 Januari 2024, Indonesia kembali dihebohkan dengan kecelakaan kereta api yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dan Kereta Commuterline.
Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 06.03 WIB di Kampung Babakan DKA, Jawa Barat. Hingga pukul 11:50 WIB pada hari yang sama, dilaporkan bahwa kecelakaan tersebut menelan empat korban jiwa, terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, dan Pramugara dari kedua kereta yang terlibat.
Beruntung, tidak ada korban jiwa di antara penumpang. Dari total 478 penumpang yang berada di KA Turangga (287 orang) dan KA Commuterline (191 penumpang), sekitar 22 penumpang mengalami luka ringan dan telah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Baca Juga:Eskalasi Ketegangan: Militer Korea Utara Tembakkan Lebih dari 200 Peluru Artileri ke Dekat Pulau Korea SelatanBelanja Militer Global Terus Meningkat: Amerika Serikat Pimpin, ASEAN Berperan!
Menurut data Ditjen Perkeretapian, jenis kecelakaan kereta api dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu tabrakan dengan kereta lain, anjlokan, terguling, banjir/longsor, dan lainnya.
Dalam rentang 2019-2022, terdapat 55 kecelakaan kereta api di Indonesia. Dari jumlah tersebut, satu kecelakaan terjadi akibat tabrakan dengan kereta lain, satu kali terguling, dan satu karena banjir/longsor. Sisanya adalah kecelakaan akibat anjlok.
Sejarah kecelakaan kereta api di Indonesia mencatat beberapa insiden parah sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kecelakaan Kereta Api Padang Panjang (22 Desember 1944)
Menyebabkan 200 orang tewas dan 250 orang luka-luka. Kecelakaan terjadi di Singgalang Kariang, Padang Panjang, disebabkan oleh rem blong yang menyebabkan slip roda lokomotif keluar rel.
2. Tragedi Bintaro (19 Oktober 1987)
Sebanyak 156 orang tewas dan 300 orang terluka dalam tabrakan antara KA 220 Patas Merak dan KA lokal 225 di Pondok Betung, Bintaro.
3. Kecelakaan Kereta Api Uap Bumel (20 September 1968)
Menyebabkan 116 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka ringan maupun berat.
4. Kecelakaan KRL di Ratu Jaya Depok (2 November 1993)
Sebanyak 20 orang meninggal dan 100 orang terluka akibat kesalahan informasi antara petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api di Stasiun Depok Lama dan Stasiun Citayam.
5. Kecelakaan Kereta Api di Brebes (25 Desember 2001)
Baca Juga:Peringatan Ganjil Genap dan Pembatasan Lalu Lintas 05-07 Januari 2024 di Jalur Puncak BogorTanggap Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, BRI Distribusikan Bantuan Bagi Korban Terdampak
Pada 25 Desember 2001 sekitar jam 04.33 WIB, terjadi kecelakaan yang menelan 31 korban jiwa dan melukai 51 orang lainnya, menurut data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kecelakaan kereta api menjadi perhatian serius, dan pemerintah perlu terus meningkatkan sistem keselamatan serta melakukan evaluasi terhadap infrastruktur dan kebijakan pengelolaan perkeretaapian demi mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.***