sumedangekspres – Pada tahun 2023, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam produksi padi nasional akibat fenomena El Nino.
Dampak dari penurunan produksi tersebut mendorong Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) untuk mengambil langkah drastis dengan mengimpor sebanyak 3,5 juta ton beras sepanjang tahun tersebut. Penugasan impor ini diberikan kepada Perum Bulog.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa kebijakan impor tersebut merupakan langkah yang tidak diinginkan, namun diperlukan mengingat kondisi cuaca yang mempengaruhi produksi padi.
Baca Juga:RI Impor 2 Juta Ton Beras di Tahun 2024!Suksesnya Turnamen e-Sport: Kolaborasi Balad Alam Sajati dan Genius Five di Bale Pabukon Unpad-Jatinangor
El Nino, yang mempengaruhi beberapa bulan terakhir pada tahun 2023, baru dirasakan dampaknya dua hingga tiga bulan setelahnya. Penurunan produksi padi ini menyebabkan defisit bulanan pada neraca beras, terutama pada Januari dan Februari 2024.
Data dari Badan Pangan Nasional sepanjang tahun 2023 menunjukkan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) berhasil dijaga selalu di atas 1 juta ton.
Dengan kondisi stok yang cukup, CBP diarahkan untuk didistribusikan kepada masyarakat melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui operasi pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Selain itu, bantuan pangan beras juga disalurkan kepada lebih dari 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Tahun sebelumnya, Badan Pangan bersama pemerintah daerah telah berhasil melaksanakan program Gerakan Pangan Murah (GPM) di 1.626 titik lokasi yang tersebar di 36 provinsi dan 324 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Realisasi penyaluran beras SPHP berhasil mencapai 1,16 juta ton, melebihi target tahun 2023 sebesar 1,08 juta ton. Bantuan pangan beras juga telah terlaksana selama 7 bulan dalam 2 tahapan.
Upaya ini menjadi langkah kritis pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan memitigasi dampak buruk yang disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem.
Meskipun impor beras menjadi solusi sementara, pemerintah juga terus mendorong inovasi dan teknologi dalam sektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kemandirian pangan nasional dalam jangka panjang.***
Baca Juga:Menteri Koperasi & UKM Apresiasi Desa BRILiaN Jadi Terobosan Pengembangan Potensi DesaPemerintah Daerah Kabupaten Sumedang Perkuat Langkah Penanganan Darurat Pasca Bencana Longsor di Lokasi Proyek Tol Cisumdawu
Demikian merupakan artikel mengenai Indonesia Mengimpor 3,5 Juta Ton Beras di Tengah Tantangan Produksi Akibat El Nino.