sumedangekspres – Tinta pemilu telah menjadi elemen tak terpisahkan dalam setiap penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia, termasuk dalam Pilpres 2024.
Sebagai simbol keterlibatan dan partisipasi warga negara, setiap pemilih diwajibkan mencelupkan jari ke dalam tinta pemilu setelah memberikan suara mereka di bilik suara. Fungsi utamanya adalah memberikan tanda jelas bahwa seseorang telah melaksanakan hak pilihnya.
Tinta pemilu bukanlah sembarang tinta. Dirancang khusus agar sulit dihapus, tinta ini memiliki peran penting dalam mencegah praktik pemilih ganda.
Baca Juga:Guru Besar Antropologi Hukum UI: Debat Calon Wakil Presiden Kehilangan SubstansiDaftar Harga Bahan Pokok Jumat, 26 Januari 2024: Kenaikan dan Penurunan Terpantau di Tingkat Nasional
Bekas tinta yang tampak jelas di jari pemilih menjadi bukti konkret bahwa seseorang telah menggunakan hak suaranya, memastikan bahwa tidak ada yang dapat memberikan suara lebih dari satu kali.
Selain aspek fungsionalnya, jari yang dihiasi oleh noda tinta pemilu juga membawa keberuntungan tersendiri. Pada hari pemilihan, banyak toko, restoran, bahkan tempat wisata yang memberikan diskon khusus untuk para pengunjung yang telah mencoblos.
Hal ini menjadi salah satu cara untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi. Terdapat fakta menarik terkait tinta pemilu yang perlu diperhatikan.
Pertama, tinta ini dirancang agar tahan minimal 6 jam, memberikan jendela waktu yang cukup panjang untuk pemilih menyelesaikan proses pemilihan dan memberikan keamanan terhadap praktik kecurangan.
Kedua, penggunaan tinta pemilu tidaklah baru; tinta ini telah digunakan sejak tahun 1961, menandakan tradisi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Bahan pembuatan tinta pemilu juga patut dicermati. Tinta ini terbuat dari bahan sintetis dan memiliki sertifikat halal, menjadikannya aman digunakan oleh semua lapisan masyarakat.
Bahan dasarnya yang berasal dari gambir memberikan keunggulan dalam daya tahan dan ketahanan terhadap air. Sifat ramah lingkungan tinta pemilu juga sejalan dengan semangat keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Baca Juga:Indonesia: Potensi Menjadi Pusat Industri Motor Listrik Dunia di 2030Kontroversi Pernyataannya Terhadap Gibran, Mahfud MD Dilaporkan ke Bawaslu oleh Advokat Pengawas Pemilu
Penting untuk diingat bahwa tinta pemilu bukan hanya sekadar alat praktis dalam proses pemilihan umum, tetapi juga simbol keikutsertaan dan tanggung jawab warga negara dalam menjaga demokrasi.***
Demikian merupakan artikel pembahasan mengenai Fakta Menarik Tinta Pemilu di Indonesia!