sumedangkepsres – Komunikasi yang bisa berjalan dengan baik ketika datang dari dua arah, nah dari sejak dini orang tua ini diharuskan untuk mendidik anak dalam berbagai cara untuk berkomunikasi dengan sederhana seperti stimulasi komunikasi ketika sang anak masih bayi sampai melibatkan anak dalam berbagai aktivitas sehari-hari yang membutuhkan momen pembicaraan antara anak dengan orang tua, salah satu yang harus diterapkanya yaitu menanyakan pendapat sang anak.
Nah hal tersebut mengemukakan pendapat ini bisa dilatih dari sejak kecil, mungkin kalian pernah melihat bagaimana orang tua melibatkan anak-anaknya dalam keseharian seperti dalam memilih makanan dan menanyakan pendapatnya tentang makanan itu.
Ini merupakan cara yang paling sederhana dan bermanfaat bagi sang anak agar tidak malu mengemukakakn pendapat pribadinya.
Baca Juga:5 Kepribadian Karismatik agar Tidak di Remehkan Orang LainBadai Deras di Sumedang, Dua Rumah Warga Rubuh di Lingkungan Darangdan RW08
Cara Mendidik Anak Agar Percaya Diri dan Berani Berpendapat
Dalam dunia parenting Mia Rosenberg selaku Psikolog yang mengatakan bahwa kemampuan anak-anak dalam mengemukakan pendapat ini memiliki manfaat dalam setiap aspek kehidupanya.
Dengan tidak melarang anak untuk mengatakan apa yang tidak ingin mereka lakukan sampai curhat isi hati dan perasaan mereka ini merupakan sebuah bentuk asertiviness skils yang bisa meningkatkan kemampuan anak dalam berpendapat dengan percaya diri.
Jadi bagaimana cara mendidik anak agar percaya diri dan berani berpendapat tanpa harus memunculkan suatu tendensi debat yang panjang dan sampai berantem antara orang tua dengan anak itu merupakan hal yang tidak perlu.
Ada informasi dari Kathryn Ely JD konselor, Marcie Beiger Pakar Anak, dan Mia Rosenberg dari dunia Psikolog, informasi dari ketiga ahli dalam dunia parenting cara mendidik anak agar percaya diri dan berani berpendapat akan dijelaskan di bawah ini.
1 Beri Ruang Anak untuk Menjawab
Kalian mungkin tidak akan sadar dengan hal ini tapi ketika kalian pergi ke sebuah restoran yang kemudian seorang pelayan menanyakan apa yang ingin kalian pesan? nah disitu kalian beri ruang sang anak untuk mengatakan pesanan yang ingin sang anak pesan.
Kebanyakan orang tua pengen mempunyai kemudahan khususnya saat anaknya malu dalam menajawab, jadi orang tua yang menjawabnya untuk menggantikan sang anak karena malu.