“Jadi ini sedang ada tiga skenario lagi dihitung nih,” ucap Amalia.
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo juga turut menyebutkan program ini.
Menurutnya program makan siang gratis pada tahapan awal akan menyasar daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) serta daerah-daerah miskin.
Baca Juga:Pangkat Istimewa Prabowo Dianggap Transaksi Politik, Ini Tanggapan JokowiPantas Diidamkan, Ternyata Segini Gaji Karyawan KAI Wisata
Drajad menyebutkan, secara bertahap program ini akan diperluas kepada penerima yang lebih banyak dan daerah lainnya.
Drajad menargetkan program tersebut baru bisa dilaksanakan secara keseluruhan atau 100% pada tahun 2029.
3. Penerima
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan data penerima program makan siang gratis akan diambil dari program sebelumnya di Kementerian Kesehatan.
Data tersebut mencakup jumlah ibu hamil hingga balita.
“Ibu hamil itu sudah ada programnya sekarang di Kementerian Kesehatan dan Juga balita ada 22,3 juta jiwa,” terang Airlangga.
Sementara itu Kementerian Kesehatan sudah mengantongi data anak SD yang layak mendapatkan bantuan, yakni terdata sebanyak 7,7 juta dari program sebelumnya.
Begitu pun dengan siswa-siswi madrasah samapi SMA yang mencapai 12,5 juta orang.
4. Anggaran
Tim Pakar Prabowo dan Gibran menyebutkan biaya program makan siang gratis ini pada tahun pertama mencapai Rp 100 triliun – Rp 120 triliun.
Baca Juga:Recruitment KAI Wisata 2024: Posisi yang Selalu Dibutuhkan, Gaji, Syarat dan Deskripsi Pekerjaan di KAI WisataNonton Film Gratis di Gudang Filmapik, Full HD dan Akses Mudah: Apakah Aman?
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menyebutkan, berdasarkan simulasi serta perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memakan biaya dengan skala penuh sampai Rp 450 triliun per tahun.
“Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100‐ Rp 120 triliun rupiah pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran,” ucap Budiman.
Menurutnya, program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir (langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya) dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional.
Sebagai gambaran dengan mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan sebagai berikut:
- 6,7 juta ton beras per tahun,
- 1,2 juta ton daging ayam per tahun,
- 500 ribu ton daging sapi per tahun,
- 1 juta ton daging ikan per tahun,
- Beragam kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan,
- dan kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.