sumedangekspres – Mari simak artikel tentang buka puasa dengan gorengan.
Momen berbuka puasa sering kali diiringi dengan kegembiraan dan kenikmatan kuliner, dengan gorengan menjadi salah satu menu yang paling diminati.
Namun, di balik kenikmatannya, konsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena beberapa penyakit serius.
Tapi tahukah kamu bahwa kebiasaan ini dapat membawa dampak negatif serius bagi kesehatan?
Baca Juga:Kenapa Makan Nasi Goreng Bikin Ngantuk?Bolehkah Ibu Hamil Makan Kurma? Temukan Jawabannya di Sini
Mari kita telusuri bahaya mengonsumsi gorengan secara berlebihan saat berbuka puasa.
1. Obesitas
Gorengan, dengan tingginya kalori dan lemak yang terkandung, dapat menjadi pemicu utama obesitas.
Proses penggorengan menyebabkan makanan kehilangan kadar airnya dan menyerap lemak berlebih, sehingga meningkatkan risiko obesitas.
Menurut dr. Imelda Goretti, seorang dokter spesialis gizi klinik dari Eka Hospital Cibubur, “Makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. Bila tidak segera ditangani, obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, hingga diabetes.”
2. Kanker
Selain obesitas, konsumsi gorengan juga berpotensi meningkatkan risiko terkena kanker.
Proses penggorengan yang terlalu lama dalam minyak dapat menghasilkan zat akrilamida, senyawa berbahaya yang terbentuk pada suhu tinggi dan diketahui sebagai penyebab kanker.
Dr. Imelda menjelaskan, “Zat akrilamida adalah reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine. Zat ini terbentuk di dalam beberapa makanan yang diproses dengan suhu tinggi, salah satunya dengan digoreng.”
3. Penyakit Jantung
Gorengan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena mengandung kadar lemak jenuh dan trans yang tinggi.
Baca Juga:Daftar Kurma Termahal di Dunia, Ada Kurma Nabi!
Konsumsi gorengan secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penyumbatan pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.
4. Diabetes Tipe 2
Studi oleh Shenzhen University Health Science Center menunjukkan hubungan antara konsumsi gorengan secara terus-menerus dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.
Risiko ini meningkat seiring dengan frekuensi konsumsi gorengan, sehingga penting untuk membatasi asupan gorengan dalam diet sehari-hari.
Sebagai alternatif sehat, dr. Imelda menyarankan untuk mengonsumsi makanan seperti kurma, jus buah, dan air mineral saat berbuka puasa.
Selain itu, mengubah pola hidup dengan mengurangi konsumsi gorengan dan menggunakan metode masak seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan oven atau air fryer dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gorengan secara berlebihan.