sumedangekspres, TANJUNGMEDAR – Kecelakaan lalulintas tunggal yang merenggut nyawa bayi berusia 7 bulan di Jalan Pasirhuni – Jingkang Kecamatan Tanjungmedar, Kamis (28/3) lalu menuai simpati berbagai pihak.
Anggota DPRD Sumedang, Heti Andorina, turun langsung ke lokasi kejadian dan menjenguk ke rumah duka, Jum’at (29/3).
Atasnama DPRD Sumedang, Heti Andorina mengucapkan duka cita atas meninggalnya bayi tersebut akibat jalan yang dilintasi korban dalam kondisi rusak.
Baca Juga:Konsolidasi Forum Desa Bersatu Menyongsong Pilkada 2024Jalan Rusak, Seorang Bayi Tertindih Motor Hingga Meninggal
Dikatakan, Jalan Pasirhuni – Jingkang merupakan ruas jalan Kabupaten. Jadi kepentingan, hak, kewajiban dan tanggung jawabnya ada di Pemerintahan Kabupaten Sumedang.
“Dengan demikian, upaya-upaya yang sudah kami lakukan, yaitu diantaranya dengan menghubungi Pj Bupati terlebih dahulu. Bagaimana perintah dari beliau, apa yang memang harus kita kerjakan di lapangan, terutama beliau memerintahkan akan mengecek lokasi,” kata Cinot, sapaan akrab Heti Andorina.
Ditegaskan, pihaknya akan menunggu action Pemkab Sumedang pada Senin (1/4).
“Mudah-mudahan Pemerintah Kabupaten Sumedang juga turun, karena memang kami tidak ada jam kerja, bisa turunlah di tanggal merah,” katanya.
Disebutkan, pihaknya juga sudah mengecek ke Dinas PUTR Sumedang terkait Jalan Pasirhuni – Jingkang masuk kedalam usulan APBD Tahun 2024 apa tidak.
Diterangkan, bagaimana ruas jalan ini masuk tidak ke dalam usulan, ke dalam usulan yang ada di kabupaten untuk pembangunannya, mungkin realisasi pembangunan. Ternyata jalan yang terjadi kecelakaan ini, yang rusak ini adalah ruas Jalan Pasirhuni – Jingkang yang tidak masuk usulan. Sementara yang masuk usulan adalah Jalan Jingkang – Cisumur, kemudian Jingkang – Cikaramas.
Dia meminta Pemkab Sumedang untuk bisa memprioritaskan Jalan Pasirhuni – Jingkang yang sudah menelan korban jiwa untuk segera diperbaiki. Karena, ruas jalan yang rusak ini kurang lebih sekitar 200 meter panjangnya.
“Ini menjadi PR bagi kami, adakah skala prioritas untuk digeserkan atau kita memintalah untuk APBD di ruas jalan ini yang memang yang terjadi kecelakaan, sering dan tidak hanya satu kali, ini dapat dihitung sekitar 200 meter. Ya cobalah kita minta 200 meter tolong dibetulkan dulu, di skala prioritas kan. Walaupun memang tidak seluruhnya, karena memang APBD kita tidak akan cukup untuk seluruhnya. Temudah-mudahan prioritas, bisa lah harus bisa,” kata Cinot.