sumedangekspres, BELITUNG—Perguruan tinggi yang komunitas akademik berkomunikasi dengan baik dapat membangun citra yang positif. Hal ini bisa meningkatkan daya tarik bagi calon mahasiswa, dana riset, dan dukungan dari mitra eksternal. Kemampuan komunikasi yang baik adalah salah satu keterampilan utama yang diperlukan dalam kepemimpinan. Dengan memfasilitasi pengembangan kemampuan komunikasi, perguruan tinggi dapat membantu mahasiswa menjadi pemimpin yang efektif di tempat kerja dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menjelang lawatannya ke “Bumi Laskar Pelangi” Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Setelah Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H dan sesudah kembali dari Taiwan, ini adalah Sharing Komunikasi dan Motivasi pertama yang dilakukan Dr Aqua Dwipayana. Mantan wartawan di banyak media besar itu sengaja memilih melaksanakan lebih dulu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari banyak agenda serupa yang telah menantikan kehadirannya.
Baca Juga:Ciptakan Paduan Warna yang Elegan, Deretan Warna Hijab yang Cocok dengan Warna Biru NavyLayanan Pembuatan Paspor Kini Hadir di Kabupaten Sumedang, Berikut Jadwal Pelayanannya!
Doktor lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang menempuh studi linier S1 hingga S3 di bidang Komunikasi tersebut menyampaikan sharing dengan tajuk “Mengoptimalkan Kemampuan Komunikasi Untuk Memajukan Politeknik Belitung” pada Rabu 24 April 2024 di Kampus Politeknik Belitung Jl. Telex Dalam, Air Ketekok No. 02 Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut Dr Aqua Dwipayana, komunikasi merupakan jembatan utama antara perguruan tinggi dan dunia luar. Insan akademik, termasuk dosen, peneliti, dan staf administratif, adalah wajah dari perguruan tinggi. Cara mereka berkomunikasi dengan mahasiswa, kolega, dan masyarakat umum merupakan gambaran utama dari nilai, kualitas, dan budaya perguruan tinggi.
Pria yang sudah menguramrohkan gratis lebih dari 160 orang dari penjualan buku-buku super best seller yang ditulisnya dan sumbangan para donatur, menegaskan, dosen harus dapat menyampaikan materi dengan jelas dan merespons pertanyaan mahasiswa dengan baik. Hal itu akan memengaruhi persepsi mahasiswa terhadap perguruan tinggi. Mahasiswa yang merasa didukung dan dipahami akan memiliki hubungan yang lebih positif dengan institusi.
“Calon mahasiswa cenderung mencari institusi yang memiliki dosen berkualitas dan lingkungan akademik yang mendukung. Ketika insan akademik dapat berkomunikasi dengan baik tentang program, fasilitas, dan budaya kampus, hal ini akan meningkatkan daya tarik perguruan tinggi,” papar Dr Aqua Dwipayana.