Menolak Gabungnya PKS dengan Prabowo-Gibran: Partai Gelora dalam Sorotan

Menolak Gabungnya PKS dengan Prabowo-Gibran: Partai Gelora dalam Sorotan
Menolak Gabungnya PKS dengan Prabowo-Gibran: Partai Gelora dalam Sorotan (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Menolak Gabungnya PKS dengan Prabowo-Gibran: Partai Gelora dalam Sorotan.

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) menegaskan penolakannya terhadap kemungkinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Sekretaris Jenderal Gelora, Mahfuz Sidik, menyoroti serangan negatif yang dilakukan PKS terhadap Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024. Ia mencatat bahwa PKS secara konsisten menyuarakan narasi ideologis yang merugikan, terutama terhadap Gibran.

Mahfuz mengungkapkan bahwa PKS kerap memanfaatkan narasi pembelahan dan pengaduan untuk kepentingan politiknya. Contohnya, ketika Prabowo melakukan rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019, PKS menuduhnya sebagai pengkhianat.

Baca Juga:Kalender Hijriah Mei 2024: Jadwal Puasa dan Cuti BersamaDaftar Tanggal Merah dan  Libur Bulan Mei 2024: Siap-siap Liburan!

Menurut Mahfuz, jika PKS kemudian bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), hal ini bisa menimbulkan perpecahan di antara anggotanya yang memiliki pandangan ideologis yang berbeda.

Meskipun belum ada keputusan resmi dari PKS terkait bergabung atau tidaknya dengan pemerintahan Prabowo, Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi, sebelumnya memberikan isyarat bahwa PKS berpotensi untuk bergabung.

Namun, profil Partai Gelora juga perlu diperhatikan. Partai ini didirikan pada Oktober 2019 dan dipimpin oleh mantan Presiden PKS, Muhammad Anis Matta. Mayoritas pendiri partai ini adalah mantan pimpinan PKS lainnya, seperti Fahri Hamzah, Mahfudz Siddiq, Rofi Munawar, dan Achmad Rilyadi.

Partai Gelora berdiri dengan misi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia. Visi ini pertama kali diungkapkan oleh Anis Matta dalam pidato “Arah Baru Indonesia” pada tahun 2018.

Pada Juni 2020, Partai Gelora secara resmi mendapatkan badan hukumnya. Saat ini, partai tersebut telah memiliki kepengurusan di 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) setingkat provinsi, 445 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) setingkat kabupaten dan kota, serta 4.395 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) setingkat kecamatan.

Partai Gelora secara terbuka mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Struktur kepengurusan Partai Gelora terdiri dari berbagai tokoh yang memiliki peran masing-masing dalam pengambilan keputusan dan pengembangan partai.

Dalam konteks perpolitikan yang kompleks, sikap PKS dan Partai Gelora menarik perhatian publik karena memiliki potensi untuk memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Dengan demikian, perkembangan kedua partai ini perlu terus dipantau sebagai bagian dari proses demokrasi di tanah air.

0 Komentar