Menjadi Sorotan Publik, Benarkah Atalia Praratya Mundur dari Pilwalkot Bandung?

Atalia Praratya
Atalia Praratya (tangkapan layar/instagram/ataliapr)
0 Komentar

sumedangekspres – Kabar mengenai mundurnya Atalia Praratya, istri dari Ridwan Kamil, dari pencalonan sebagai Walikota Bandung sedang menjadi sorotan publik.

Langkah ini telah menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis dari berbagai pihak terkait strategi politik yang mendasarinya.

Ridwan Kamil, yang didukung oleh Partai Golkar untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar), nampaknya telah mengambil langkah taktis dengan memilih untuk mendukung istri tercintanya mundur dari arena Pilwalkot Bandung.

Baca Juga:Menghindari 3 Kesalahan Umum Saat Membeli Ponsel Cerdas dan Tablet Android5 Menu Sarapan Sehat untuk Otak yang Lebih Produktif

Kristian Widya Wicaksono, seorang pengamat partai politik dari Universitas Katolik Parahyangan, berpendapat bahwa langkah ini mungkin dilakukan untuk menghindari isu kasus dinasti politik yang dapat timbul jika keduanya terpilih dalam jabatan politik yang berbeda secara bersamaan.

Dalam konteks ini, elektabilitas Atalia di Kota Bandung memang cukup tinggi, terutama setelah berhasil meraih kursi di DPR RI dengan perolehan suara tertinggi di Dapil Jawa Barat 1 pada Pemilu 2024.

Namun, keputusannya untuk mundur dari DPR RI untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perjuangan politik di daerah asalnya.

Meskipun demikian, Partai Golkar juga harus mempertimbangkan dampak dari keputusan ini terhadap posisi politik Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar.

Dengan potensi isu dinasti politik yang mungkin muncul, partai tersebut tampaknya harus menimbang antara kepentingan jangka pendek dan jangka panjang dalam mendukung keduanya.

Sementara itu, dalam mengisi kekosongan posisi untuk Pilwalkot Bandung, ada dua nama yang muncul sebagai calon pengganti Atalia, yaitu Edwin Sanjaya dan Arfi Rafnialdi.

Kedua nama ini tampaknya menjadi sorotan dalam arena politik lokal sebagai potensi pengganti yang mampu menjalankan agenda-agenda penting di Kota Bandung.***

0 Komentar