sumedangekspres – UJUNGJAYA – Sebuah video menayangkan keadaan sawah kering di Grup Facebook Baraya Ujungjaya cukup memprihatinkan. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Deden Leos.
Dalam narasi video disebutkan, ‘Petani Desa Ujungjaya terancam gagal panen. Situasi memprihatinkan’.
Tidak hanya sampai disitu, Deden Leos pun mengungkapkan dalam postingannya ‘dilangit hujan teu turun ari dihandap teu siap cai, disolokan na euweuh bae nu nyawah jadi korban’.
Baca Juga:Balai Ternak Baznas Dongkrak Perekonomian di SumedangPelaku Penganiayaan di Cicalengka Berhasil Diamankan Kepolisian
Postingan tersebut mendapatkan berbagai tanggapan dan komentar. Nana Taryana diantaranya. Dia menanggapi dengan menyebutkan ‘Kamana atuh bendung cariangna ko bisa hilang’.
Lainnya, Nana Rusmana mengatakan ‘Tanggara rahayat bakal katalangsara bakal mahal harga bangsalna’.
Sementara itu, Razta Mania mempertanyakan ‘Kamana para pejabat terkait na teu acan aya masihan solusi?’.
Selain itu, Lili Gunadi mengungkapkan ‘Sing sabar wae artos kanggo ngabendungna teu acan kumpul’.
Setelah satu hari, postingan tersebut hilang di grup Baraya Ujungjaya. Namun, Sumedang Ekspres sempat membaca beberapa tanggapan lainnya. Rata-rata tanggapan tersebut mempertanyakan keberadaan dan kapan Bendung Cariang akan dibangun. Mengingat, Bendung Cariang diperlukan petani di wilayah Kecamatan Ujungjaya.
Seorang tokoh petani muda Ujungjaya Tatang Hidayat membenarkan kondisi tersebut. Ketersediaan air bagi pertanian sawah sangatlah sulit pada awal Bulan Mei 2024.
“Saat ini sudah mulai masuk musim kemarau, sementara keperluan air bagi sawah usia 40-45 hari sangat lah banyak. Kondisi di lapangan pun saat ini sudah parah. Kalau dalam 10 hari ini tidak ada hujan, pasti tanaman padi akan terancam gagal panen,” ujar Tatang saat dikonfirmasi Sumeks, Selasa (7/5).
Baca Juga:Cuaca Panas Mengejutkan Warga, Ini Penjelasan BMKG!Sharing dengan Ridwan Kamil, Suhendrik Optimistis Kota Cirebon Bisa Semaju Kota Bandung
Dikatakan, di Desa Ujungjaya ada sekitar 50 hektar sawah yang terancam gagal panen akibat kekurangan air ini. Terdiri dari kelompok Tani Sawah Tengah, Kelompok Tani Babakan Panday dan kelompok Tani Srimulyajaya.
Selain terancam gagal panen, kata dia, kekurangan air juga menyebabkan penanggulangan hama cukup sulit.
“Penanggulangan hama yang menyerang tanaman padi cukup sulit karena kekurangan air,” tandasnya.
Dia menerangkan kelompok tani Sawah Tengah, Babakan Panday dan Sri Mulyajaya Pasir Panday tidak bisa menyedot air dari Sungai Cipelang akibat lokasi yang cukup jauh. Mereka hanya mengharapkan Bendung Sementara Cariang segera beres.