sumedangekspres – Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Upacara Adat Perang Ketupat Bangka Belitung Air Lintang
Nilai-nilai yang dimiliki manusia untuk melakukan pertimbangan dalam etika dan estetika, yang merupakan aspek penting dalam filsafat. Nilai di sini dijelaskan sebagai kualitas yang tidak tergantung pada benda atau bentuk, bersifat mutlak, dan tidak dikondisikan oleh perbuatan. Nilai juga dapat bersifat historis, sosial, biologis, atau murni individual.
Selain itu, tradisi Perang Ketupat yang memiliki nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga kelestariannya. Tradisi ini juga memiliki unsur ajaran Islam, di mana saat pelaksanaannya, orang-orang yang terlibat tetap berdoa dan meminta perlindungan kepada Tuhan.
Baca Juga:Penutup Kepala yang Sering Digunakan Wanita Minang "Tingkuluak"Pakaian Adat Bali dan Ciri-cirinya, Masyarakat Bali sering memilih warna pakaian tradisional
Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran tradisi Perang Ketupat tidak merusak atau mengganggu dalam konteks sebuah tradisi budaya, namun malah menjaga dan memperkuat nilai-nilai lokal yang ada.
Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Perang Ketupat di Desa Air Lintang, serta bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Berikut adalah ringkasan nilai-nilai yang disebutkan:
Nilai Aqidah: Masyarakat Desa Air Lintang memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah SWT. Mereka melakukan kegiatan keagamaan seperti yasinan, tahlilan, musyawarah, dan pengajian secara rutin. Dalam tradisi Perang Ketupat, nilai aqidah tercermin dalam kepercayaan penuh kepada Allah SWT sebagai tempat untuk meminta pertolongan dan memohon ampunan.
Nilai Syariah: Nilai syariah tercermin dalam pelantunan ayat-ayat suci Alquran, seperti tahlilan, sebagai ibadah kepada Allah SWT. Doa bersama di masjid juga menjadi bagian dari tradisi setelah pelaksanaan Perang Ketupat.
Nilai Akhlak: Masyarakat Desa Air Lintang menghargai nilai-nilai akhlak sebagai tata kelakuan dan tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka juga mengutamakan amal baik, seperti sedekah dengan ikhlas.
Nilai Budaya: Tradisi Perang Ketupat merupakan bagian dari kebudayaan yang harus dilestarikan. Melalui kegiatan ini, budaya lokal di Desa Air Lintang dijaga dan diperkenalkan kepada masyarakat.
Nilai Sosial: Tradisi Perang Ketupat juga memperkuat hubungan sosial melalui gotong royong untuk mencegah malapetaka yang disebabkan oleh makhluk halus. Ritual ini membangun kebersamaan, solidaritas, dan ikatan yang kuat antarwarga atau masyarakat.