Harga Bahan Pangan di Pasar Tanjungsari Terus Melambung

BAHAN POKOK: Pedagang sembako di pasar tradisional Tanjungsari saat menjajakan daganganya, yang kini mengalami
BAHAN POKOK: Pedagang sembako di pasar tradisional Tanjungsari saat menjajakan daganganya, yang kini mengalami kenaikan harga yang cukup mencolok.
0 Komentar

sumedangekspres – TANJUNGSARI – Sejumlah bahan pangan di pasar tradisional Tanjungsari masih mencatatkan kenaikan harga yang signifikan pada Rabu (15/5). Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga meliputi daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng. 

Kondisi ini terus menjadi perhatian masyarakat setempat yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut Cheppy, petugas pencatat harga di UPTD Pasar Tanjungsari, harga telur yang sebelumnya normal di kisaran Rp 28.000 per kilogram kini naik menjadi Rp 30.000 per kilogram. 

Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan harga pakan ternak yang mempengaruhi biaya produksi telur. Kenaikan harga ayam dan telur ini telah berlangsung selama kurang lebih seminggu terakhir.

Baca Juga:Study Tour Cukup di Sumedang Saja: Antisipasi Kecelakaan Maut Terulang Kembali30 % Siswa SMA IT Insan Sejahtera Sumedang Lulus SNBP 

“Kenaikan harga pakan ternak menjadi faktor utama yang memicu lonjakan harga telur ayam. Selain itu, harga ayam broiler juga mengalami kenaikan dari Rp 36.000 per kilogram sebelum Lebaran menjadi Rp 38.000 per kilogram saat ini,” ungkap Cheppy. 

Di sisi lain, beberapa komoditas pangan justru mengalami penurunan harga. Harga cabai, bawang, dan daging sapi menunjukkan tren menurun, memberikan sedikit kelegaan bagi para konsumen. 

“Harga cabai dan bawang mengalami penurunan yang cukup signifikan, meskipun tidak dapat sepenuhnya mengimbangi kenaikan harga komoditas lain,” tambah Cheppy.

Fenomena kenaikan dan penurunan harga bahan pangan ini bukanlah hal baru. Faktor-faktor seperti musim panen, biaya produksi, dan fluktuasi harga pakan ternak seringkali menjadi penentu utama pergerakan harga di pasar tradisional. 

Namun demikian, kenaikan harga pada komoditas pokok seperti ayam dan telur cenderung lebih terasa dampaknya bagi masyarakat luas. Para pedagang di pasar Tanjungsari pun merasakan dampak dari perubahan harga ini. 

Beberapa di antaranya mengaku harus menyesuaikan harga jual agar tetap dapat bersaing dan tidak kehilangan pelanggan. Namun, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran akan penurunan daya beli masyarakat jika harga terus meningkat.

Pemerintah daerah melalui UPTD Pasar Tanjungsari terus memantau perkembangan harga dan mencari solusi untuk menstabilkan harga pangan di pasar tradisional. 

Baca Juga:Denden Imadudin Soleh jadi Harapan Baru di Pilkada Sumedang 2024Petani Ujungjaya Semakin Kesulitan Akibat Regulasi Kuota Pupuk

“Upaya ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi lokal,”paparnya. (kos)

0 Komentar