“Alhamdulillah saya menjadi lulusan terbaik Paskibraka Putri Jawa Barat dan dicalonkan untuk mengikuti seleksi tingkat Nasional pada 9 Juni mendatang,” kata siswi kelahiran Sumedang, 21 Maret 2008 lalu itu.
Sofia mohon doa dan dukungan dari masyarakat Sumedang untuk bisa lolos menjadi anggota Paskibraka Nasional.
“Mohon doanya, semoga bisa lolos menjadi anggota Paskibraka Nasional untuk mengibarkan bendera pusaka merah putih pada Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 di IKN,” harapnya.
Baca Juga:Gugus Tugas PKPJ Gaet Investor: Kembangkan Kawasan PerkotaanBlok Malejah jadi Spot Mancing Favorit di Conggeang
Sofia mengaku ia merintis dan ikut anggota Paskibraka karena ingin masuk Akademi Kepolisian.
“Cita-cita ingin menjadi polisi dan masuk Akademi Kepolisian. Menjadi anggota Paskibraka ini menjadi proses awal untuk mewujudkan cita-cita,” katanya.
Selain mengunjungi SMAN Situraja, Mantan Bupati Sumedang periode 3018-2023, H Dony Ahmad Munir juga menghadiri perayaan Milangkala Kecamatan Jatinunggal ke 23, baru-baru ini.
“Wilujeng Milangkala ka-23 Kecamatan Jatinunggal. Manunggal Raharja Mandala. Ngawujudkeun masyarakat Jatinunggal yang sejahtera lahir batin,” ujar Dony di sela-sela Milangkala ke 23 Kecamatan Jatinunggal.
Peringatan milangkala Kecamatan Jatinunggal sendiri diisi acara pengajian dari Ustaz Nana Gerhana.
Tak hanya menghadiri kegiatan Milangkala, Dony juga sebelumnya bertemu ibu-ibu pengajian serta bertemu pedagang anyaman bambu pak Suherman, warga asal Wado.
Pak Suherman berdagang berbagai kerajinan anyaman bambu seperti dudukuy, tampir, boboko serta lainnya.
Baca Juga:Dony Ahmad Munir Semangati Pedagang Anyaman Bambu Usai memborong Dagangannya: Semangat Terus Pak SuhermanBabinsa Desa Kertamekar Bantu Warga Bersihkan Saluran Irigasi
Pedagang kerajinan anyaman bambu tersebut patut menjadi panutan. Pasalnya, walaupun kakinya ditopang tongkat, namun tetap semangat berjualan.
“Saya beli dan bagikan ke warga. Pedagang kerajinan anyaman bambu, Pak Suherman dari Wado yang tetap semangat berjualan walaupun kakinya harus ditopang tongkat patut menjadi panutan,” katanya.
Dony menuturkan, Pak Suherman masih bersemangat berdagang meski kakinya harus di topang dengan tongkat karena sakit yang dideritanya selama 15 tahun. “Semangat terus untuk pak Suherman,” tandasnya. (bim)