sumedangekspres – Apakah Hewan Lumba-lumba Termasuk Hewan Mamalia?, Cara Berkembang biak Hewan Lumba-lumba
Hewan mamalia adalah kelompok hewan yang memiliki beberapa ciri khas. Beberapa ciri tersebut antara lain:
1. Memiliki glandula mammae atau kelenjar susu yang mengeluarkan air susu: Ini adalah ciri khas utama dari mamalia. Mereka memiliki kelenjar susu yang menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anak mereka.
Baca Juga:Fakta Unik Hewan Lumba-lumba yang Pintar dan LucuFakta Unik Hewan Koala, Ternyata Memiliki Sidik Jari yang Mirip Seperti Manusia
2. Mempunyai plasenta, kecuali platipus: Plasenta adalah organ yang menghubungkan janin mamalia dengan dinding rahim untuk menyediakan nutrisi dan oksigen serta menghilangkan limbah. Namun, platipus adalah satu-satunya mamalia yang tidak memiliki plasenta.
3. Berkembang biak dengan cara melahirkan, tetapi ada juga yang bertelur contohnya platipus: Sebagian besar mamalia melahirkan anak mereka secara langsung, tetapi ada beberapa pengecualian, seperti platipus yang bertelur.
4. Mamalia betina akan menyusui: Ini menunjukkan bahwa mamalia betina akan memberi makan anak-anak mereka dengan air susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu mereka.
5. Bernapas dengan paru-paru: Seperti kebanyakan hewan lainnya, mamalia bernapas dengan menggunakan paru-paru mereka.
6. Mempunyai tulang belakang (vertebrata): Semua mamalia memiliki tulang belakang, yang merupakan bagian penting dari sistem rangka vertebrata mereka.
Dengan demikian, ciri-ciri tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi hewan-hewan sebagai mamalia.
Lumba-lumba berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Proses kawin mereka tidak hanya untuk tujuan reproduksi, tetapi juga berdasarkan ikatan emosional seperti manusia. Lumba-lumba betina dewasa mencapai kematangan seksual sekitar 5-13 tahun, sementara lumba-lumba jantan sekitar 10-13 tahun.
Baca Juga:9 Fakta Unik Kota Bandung, Menyimpan Sejarah dan Tempat Wisata Destinasi yang MenarikJadwal SIM Keliling Sumedang hari ini, Jumat 24 Mei 2024
Mereka biasanya melahirkan satu anak setiap 1-3 tahun dengan masa kehamilan sekitar 8-14 bulan. Masa menyusui berlangsung sekitar 1-1.5 tahun.
Lumba-lumba juga bereksperimen secara seksual dan bisa memiliki lebih dari satu pasangan dalam musim reproduksi. Mereka sering ditemukan berkelompok, dengan jumlah individu dalam kelompok tergantung pada spesiesnya. Lumba-lumba dapat ditemukan di perairan Indonesia karena wilayah migrasinya melalui Selat Sunda sampai Paparan Sahul.
Lumba-lumba, terutama lumba-lumba hidung botol, dapat berkembang biak sepanjang tahun, meskipun musim kawin tertentu diamati dan bervariasi menurut lokasi. Lumba-lumba betina berovulasi antara dua hingga tujuh kali per tahun dengan siklus sekitar 30 hari, tanpa tanda-tanda penuaan seperti menopause.