sumedangekspres – CONGGEANG – Dua ruangan di SD Narimbang 1 Desa Jambu Kecamatan Conggeang dibobol maling. Dua ruangan tersebut terdiri dari ruang perpustakaan dan ruang guru.
Di ruangan perpustakaan diambil infokus besar dan di ruangan guru proyektor kecil dan sebuah printer.
Kepala Sekolah SD Narimbang 1 Oke Supriatna membenarkan sekolah yang dipimpinnya kebobolan maling.
Baca Juga:Pulang Nobar Persib di Sumedang: Bobotoh Dibegal Alami Belasan Luka TusukMotivator Nasional Dr Aqua Dwipayana: Pupuklah Semangat Persaudaraan dan Kekeluargaan
Diduga, pelaku masuk pertama kali ke ruangan perpustakaan dengan cara menggergaji kunci pintu. Sedangkan, ke ruangan guru masuk melalui jendela dengan cara didobrak.
“Di ruangan guru ditemukan telapak kaki yang sudah mengering di RS di kursi. Telapak kaki tersebut berukuran besar,” kata Oket saat dikonfirmasi Sumeks, Senin (3/6).
Oket mengatakan, tidak mengetahui secara pasti pelaku melakukan pembobolan.
Namun, pelaku diduga memasuki ruangan tersebut saat hendak liburan, Sabtu (1/6) dini hari.
“Hal itu merupakan dugaan pihak kepolisian karena telapak kaki yang ada di kursi sudah mengering,” jelasnya.
Dikatakan, pelaku diduga keluar lagi melalui jendela yang sudah dibobol.
Karena, tidak ada lagi jalan lainnya, atau pintu serta jendela yang dibobol.
Disebutkan, kejadian pembobolan ruangan kelas di SD Narimbang 1 sering kali terjadi dengan cara menggergaji kunci pintu.
Kejadian ini merupakan yang terakhir dan mengalami kerugian yang cukup besar.
Baca Juga:Panwascam Cimanggung Lantik Anggota PKD Pilkada 2024: Harus Bersikap NetralPersib Juara Liga 2023/2024: Kado Ulang Tahun Spesial Untuk H Umuh
“Pelaku sempat juga membuka laci para guru, kemungkinan pelaku mencari uang. Karena, sebelumnya disini sempat juga kehilangan uang,” jelasnya.
Sementara itu, Guru SD Narimbang 1 Empar Suparsih, yang merupakan pertama kali mengetahui adanya pembobolan, mengatakan, adanya pembobolan ruangan perpustakaan diketahui saat belanja ke warung.
Tukang warung memberitahukan bahwa ruangan perpustakaan ada yang membobol.
“Saya mengetahui adanya pembobolan setelah pergi ke warung untuk menanyakan adanya utang SD. Namun, tukang warung memberi tahu bahwa ruangan dibobol lagi,” jelasnya.
Dikatakan, diduga pertama kali karena adanya wifi karena wifi dimatikan.
Kemudian, dirinya masuk ke ruangan guru yang diketahui sudah kotor dan menduga belum disapukan.
“Namun, setelah masuk ke ruangan guru, diketahui laci-laci guru berantakan dan terbuka, kemudian melihat kursi guru ada diatas kursi tamu. Selain itu, saya juga melihat ke ruangan belakang melihat printer sudah tidak ada serta ruangan sholat sudah terbuka,” jelasnya.