“Produk hasil bumi seperti opak, salak, mebel dan lainnya yang dihasilkan pelaku ekonomi akan mudah dikirim dan cepat terpasarkan. Terutama, menuju ke kota-kota besar,” jelasnya.
Namun, Pih Indra sangat menyayangkan tarif Tol Cisumdawu yang cukup tinggi. Sebab, berdampak pada meningkatnya ongkos distribusi barang ke dan dari daerah lain.
“Sehingga, akan menambah biaya untuk pemasaran ataupun pengambilan barang. Jadi, nantinya sendiri menambah biaya operasional,” pungkasnya. (bim)