Pelayanan yang Ada
Meskipun rumah sakit ini sepi, ada saja masyarakat yang datang untuk berobat. Mereka datang bukan hanya dari Desa Gebang Mekar tetapi juga dari desa tetangga. Kemungkinan besar, hal ini karena pengobatan yang diberikan gratis.
Namun, pelayanan yang ada hanya sebatas pemeriksaan kesehatan biasa tanpa ada fasilitas rawat inap.
Ono menyebutkan bahwa petugas yang bekerja di rumah sakit ini datang dari berbagai daerah seperti Majalengka dan Brebes, dan mereka bekerja secara bergiliran dengan pembagian hari kerja.
Baca Juga:Penonton Syok! Aktor Tampan Dreaming of a Freaking Fairytale Dianggap Masih Cocok Jadi Anak SekolahJadi Kado Spesial, Keluarga Hoshi SEVENTEEN Ucapkan Terimakasih ke CARAT untuk Acara Ulang Tahunnya
Meskipun demikian, jumlah kunjungan pasien tetap minim karena lokasi yang kurang strategis.
Kendala Operasional
Rudiana, Bendahara DPC PDIP Kabupaten Cirebon, menjelaskan bahwa operasional rumah sakit ini dikendalikan oleh DPP PDIP.
Setelah kepala rumah sakit meninggal dunia, DPP PDIP meminta pihaknya untuk menata ulang rumah sakit ini. Menurut Rudiana, ada dua opsi yang tengah dipertimbangkan untuk mengembalikan fungsi rumah sakit.
Opsi pertama adalah meninggikan bangunan rumah sakit untuk menghindari banjir rob yang sering menggenangi area rumah sakit.
Opsi kedua adalah merelokasi rumah sakit ke tempat yang lebih dekat dengan pemukiman masyarakat sehingga lebih mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan layanan kesehatan.
Tantangan Ke Depan
Menghadapi kenyataan ini, tantangan besar ada di depan mata untuk mengembalikan fungsi Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong.
Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan rumah sakit ini bisa berfungsi sesuai dengan tujuan awal pendiriannya.
Baca Juga:Pemdes Kamarung dan Koramil Membersihkan sampah-sampah di Jalan Stasiun PagadenWow! PT TKG Taekwang Indonesia Memberikan 17 Hewan Kurban buat Masyarakat
Dalam situasi seperti ini, penting untuk melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, pihak swasta, hingga komunitas lokal untuk bersama-sama mencari solusi terbaik.
Meningkatkan aksesibilitas, menambah fasilitas kesehatan, dan memastikan keberlanjutan operasional adalah beberapa hal yang perlu menjadi fokus utama.
Meskipun kondisi saat ini tampak suram, masih ada harapan bagi Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong untuk kembali berfungsi secara optimal.
Dengan rencana penataan ulang dan peningkatan fasilitas, diharapkan rumah sakit ini bisa menjadi pusat pelayanan kesehatan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Kesuksesan rumah sakit ini nantinya tidak hanya bergantung pada perbaikan fisik tetapi juga pada komitmen semua pihak untuk menjaga keberlanjutan pelayanan kesehatan tanpa memandang kelas sosial.