sumedangekspes, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan tidak ada penyalahgunaan dalam pemanfaatan kuota tambahan pada operasional ibadah haji 1445 H/2024 M.
Penegasan ini disampaikan Menag saat dimintai respons terkait isu tentang pengalihan kuota tambahan haji.
Seperti diketahui, kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 221.000 jemaah yang terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Baca Juga:Viral Video Jemaah Haji Meninggal Terlantar di Jalanan Makkah, Kemenag Pastikan Bukan Jemaah IndonesiaSatresnarkoba Polres Subang Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Sediaan Farmasi Tanpa Izin di Pantura
Selain itu, Indonesia juga mendapat 20.000 kuota tambahan yang kemudian dibagi masing-masing 10.000 untuk jemaah haji reguler dan 10.000 untuk jemaah haji khusus.
Menag Yaqut menegaskan bahwa tidak ada penyalahgunaan terkait kuota tambahan penyelenggaraan haji di tahun ini.
“Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya. Kami tidak menyalahgunakan dan insya Allah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya,” ucap Yaqut Cholil Qoumas di
Madinah, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (24/6).
Sementara itu, puncak penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M baru saja selesai dilaksanakan.
Adapun proses Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) berjalan lancar. Peristiwa kepadatan di Muzdalifah pada tahun 2023, bisa diantisipasi dengan baik sehingga seluruh jemaah haji bahkan sudah diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS).
“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi di Arafah, Muzdalifah hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar,” ujarnya.
Hal ini tidak lepas dari penerapan kebijakan Smart Card, atau yang biasa disebut dengan Kartu Nusuk, dan adanya skema murur pada proses pendorongan jemaah haji dari Arafah ke Mina.
Baca Juga:Cara Menanam Bunga Mawar di RumahManfaat Bunga Mawar di Rumah Nomor 1 Paling Banyak
Sebagai informasi, Murur adalah skema pergerakan jemaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah (tanpa turun dari bus), dan langsung menuju Mina.
“Saya kira salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jemaah haji kita ada pada dua hal ini, nusuk dan murur,” ungkapnya.
Sementara itu, Indonesia kembali mendapatkan kuota sebesar 221.000 jemaah pada musim haji 1446 H atau pada tahun 2025 mendatang.
Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.
Menag mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim.