sumedangekspres – 5 Bahaya Mengendarai Motor dengan Ban Kurang Tekanan.
Ban atau roda merupakan komponen penting pada sepeda motor. Ban memiliki peran vital dalam menopang berat kendaraan dan penumpangnya, serta membantu kinerja shockbreaker dalam meredam getaran atau goncangan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Selain itu, ban juga berfungsi sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sehingga sepeda motor dapat bergerak dengan baik.
Ade Rohman, Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, menekankan pentingnya menjaga tekanan angin pada ban. Menurutnya, ban harus selalu dalam kondisi prima dan merupakan salah satu komponen yang memerlukan perawatan dan penggantian rutin. Ban yang tidak dalam kondisi baik, seperti gundul atau aus, retak, atau memiliki bekas tambalan, dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara.
“Sebelum berkendara, pastikan ban selalu dalam kondisi baik. Periksa ketebalan kembang ban dan pastikan tekanan ban tepat, tidak terlalu keras dan tidak kurang angin atau kempes,” ujar Ade.
Baca Juga:Pemkot Bogor Panen 1,2 Ton Padi Nutri Zinc untuk Atasi StuntingDLH Kota Bandung Sambut Baik Penandatanganan PKS TPPAS Regional Legok Nangka
Tekanan ban pada setiap jenis sepeda motor berbeda-beda. Untuk sepeda motor tipe matic, tekanan yang tepat adalah 29 psi (baik saat berkendara sendiri maupun berboncengan) untuk ban depan, dan 33 psi (sendirian) serta 36 psi (berboncengan) untuk ban belakang. Pada sepeda motor tipe bebek, tekanan ban depan yang ideal adalah 29 psi (sendirian) dan 30 psi (berboncengan), serta 31 psi (sendirian) dan 33 psi (berboncengan) untuk ban belakang. Sedangkan pada sepeda motor tipe sport, tekanan ban depan yang sesuai adalah 32 psi (sendirian) dan 34 psi (berboncengan), serta 39 psi (sendirian) dan 41 psi (berboncengan) untuk ban belakang.
Penting untuk mengecek tekanan ban saat ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari atau ketika sepeda motor belum digunakan. Mengendarai sepeda motor dengan tekanan ban yang kurang atau kempes dapat menimbulkan berbagai risiko dan bahaya, di antaranya:
- Motor Kurang Bertenaga dan Boros Ban yang dalam kondisi baik memiliki kinerja traksi yang optimal, sehingga tenaga dari mesin dapat tersalurkan dengan efisien. Jika ban aus atau gundul, kinerja tersebut akan menurun. Ban yang kempes atau kurang tekanan angin akan menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros karena mesin harus bekerja lebih keras.
- Rem Tidak Pakem Sistem pengereman yang baik namun tidak optimal dalam menghentikan kendaraan, seperti jarak pengereman yang panjang, dapat disebabkan oleh ban dengan tekanan yang kurang tepat. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan karena pengereman yang tidak efektif.
- Kerusakan pada Ban dan Komponen Lainnya Mengendarai motor dengan ban kempes dapat menyebabkan ban pecah karena tekanan berlebih atau lebih mudah terkena benda tajam seperti paku atau pecahan kaca. Jika ban pecah saat motor diam, masih bisa diantisipasi, namun jika ban pecah saat berkendara, hal ini bisa menyebabkan kecelakaan serius dan merusak komponen lain seperti velg dan shockbreaker.
- Kehilangan Stabilitas Ban yang kurang tekanan dapat menyebabkan ketidakstabilan saat berkendara. Hal ini sangat berbahaya terutama saat menikung atau pada kecepatan tinggi karena ban yang tidak cukup keras tidak mampu mempertahankan traksi yang baik dengan permukaan jalan.
- Overheating Ban yang kurang tekanan akan mengalami peningkatan gesekan dengan permukaan jalan. Hal ini dapat menyebabkan ban menjadi panas berlebih (overheating) yang dapat mengakibatkan kerusakan struktural pada ban dan berpotensi menyebabkan pecah ban.