“Tujuan program ini supaya pelanggan tetap setia dan tidak lari kemana-mana. Misalnya mereka mendapatkan 10 struk maka satu kali transaksi mereka tidak dipungut fee. Makanya kami buat program struk transaksi, agar jangan sampai di buang, supaya pelanggan tetap setia melakukan transaksi di sini” Imbuhnya.
Berkat inovasi tersebut, Mukhamadun tetap menjadi pilihan para pelanggannya. Ia juga mengaku, usahanya pun terus berkembang hingga secara bertahap ia bisa mendapatkan pinjaman modal dari KUR dari BRI.
“Alhamdulillah transaksi di tempat saya cukup banyak, rata-rata sebanyak 10.000 transaksi per bulan per hari sekitar 200-300 transaksi. Pendapatan saya tiap bulan juga lumayan membantu. Saya bisa menyisihkan sebagian penghasilan saya dari AgenBRILink untuk saya tabung. Rata-rata saya masih bisa menabung sekitar Rp. 3 Juta – 5 Juta per bulan,” katanya.
Bantu Salurkan Pinjaman Ultra Mikro (UMi) ke Warga Sekitar
Baca Juga:BRI Tampilkan Perjalanan Transformasi Digital di Product Development Conference 2024Manipulasi Domisili, 200 Lebih Calon Peserta Didik Dianulir
Sejalan dengan usaha dan AgenBRILink yang terus berjalan dan berkembang, di tahun 2022, Mukhamadun juga membulatkan tekadnya untuk menjadi mitra Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Untuk mencari para nasabah, dirinya selalu bersosialisasi bersama masyarakat di sekitar jadi kunci yang utama dan harus dilakukan.
Selain melayani transaksi, Ia juga bisa membantu memberikan rujukan dan informasi kepada BRI apabila ada masyarakat yang membutuhkan pinjaman maupun simpanan.
“Jadi saya tinggal menghubungi petugas Bank BRI yaitu Mantri BRI, nanti Mantri BRI yang akan memprosesnya. Bahkan saat ini saya adalah sebagai Mitra UMi juga banyak yang mengajukan kredit ke saya dengan pinjaman KECE. Per Debitur maksimal Rp5 juta untuk pemberian Kredit KECE-nya”, ungkapnya.
Saat ini Mukhamadun tercatat sudah menyalurkan Umi kepada ratusan nasabah dari warga setempat dengan rata-rata pinjaman di kisaran Rp1-3juta. Dari sisi pembayaran, Ia mengaku, nasabahnya mampu membayar cicilan setiap bulan dengan status lancar.
Baginya, menjadi agen penyalur UMi tidaklah mudah, karena ada tantangan dari pesaing maupun rentenir di kampungnya.
“Saya niatkan untuk memberantas rentenir di kampung saya dan dulu ada warung yang selalu didatangi para rentenir. Ketika para rentenir sudah keluar dari warung, giliran saya yang masuk untuk mensosialisasikan bahwa BRI yang punya pinjaman dana tanpa agunan dan aman,” katanya.