sumedangekspres – UJUNGJAYA – Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin telah meresmikan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujungjaya, Selasa (9/7).
Dalam pidatonya, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menuturkan, Bendungan Cipanas merupakan bendungan multifungsi yang akan membawa dampak langsung bagi masyarakat Kabupaten Sumedang, Indramayu dan Majalengka.
“Dengan kapasitas tampung yang mencapai 250 Juta Meter Kubik, bendungan ini mampu mengairi 9273 Hektar. Sehingga, akan meningkatkan intensitas tanam padi dari sebelumnya hanya mampu satu kali Masa Tanam setiap tahunnya bisa meningkat 2 hingga 3 kali Masa Tanam. Setidaknya juga akan menghasilkan 1,6 juta ton padi,” katanya.
Baca Juga:Ujian Kenaikan Tingkat Gojuryu Karate-Do Assosiation Indonesia di Kecamatan CimanggungSerangan Siber Terhadap PDN dan Respons Kabupaten Sumedang
Dikatakan, semuanya tahu bahwa Jawa Barat merupakan lumbung padi nasional dan mendukung ketahanan pangan secara nasional.
“Khusus Kabupaten Indramayu yang menghasilkan 1,4 juta ton setiap tahunnya, tentunya dengan adanya Bendungan Cipanas ini kami berharap meningkat menjadi 1,8 juta ton,” terangnya.
Selain itu, lanjut dia, bendungan ini juga bermanfaat untuk menyuplai air baku sebesar 0,85 meter kubik setiap detiknya. Kemudian, mereduksi banjir hingga 253 meter kubik perdetik, dan berpotensi menghasilkan energi listrik sebesar 3 Mega Watt.
“Berbagai manfaat tersebut akan berdampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya,” katanya.
Dia meminta kepada masyarakat dan pejabat di tiga kabupaten, Sumedang, Indramayu dan Mahalengka untuk menjaga bendungan ini agar tetap bersih, menjaga pohon di sekitarnya dan juga merawat sarana yang ada.
“Berdayakan bendungan ini dengan memperbaiki dan menyambungkan dengan irigasi sekunder. Dengan merawat akses jalan dan bangun sektor wisatanya ditata dikelola dipercantik,” jelasnya.
Terakhir, dia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan seluruh pihak, baik dari Kementrian ATR BPN, Kementrian LHK, para kepala daerah, tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat. (red)