6. Gangguan Pencernaan
Orang yang mengalami gangguan pencernaan, seperti dispepsia, dapat mengalami sensasi perut terasa panas. Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang dapat memicu sensasi panas di perut. Gejala lain yang sering terjadi meliputi kembung, mual, perasaan sangat kenyang meskipun makan sedikit, masalah maag, dan sering bersendawa.
Memahami gejala ini dapat membantu dalam mengelola gangguan pencernaan dan mencari perawatan yang sesuai untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan.
Cara Mengobati Gejala Perut yang Terasa Panas
Umumnya, gejala perut terasa panas dapat diobati dengan menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Beberapa contoh obat NSAID yang biasanya diresepkan dokter meliputi:
– Aspirin– Celecoxib– Ibuprofen– Naproxen– Indometasin– Ketoprofen– Oksaprozin
Baca Juga:Tips Mengatasi Penyakit Insomnia Tanpa Obat-obatanWaspada! 7 Bahaya Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Manis
Selain pengobatan dengan obat, ada juga langkah-langkah pencegahan yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi gejala perut terasa panas, antara lain:
– Berhenti merokok.– Hindari atau batasi konsumsi alkohol.– Kelola stres dengan baik.– Hindari makanan yang dapat mengiritasi perut, seperti makanan pedas atau berlemak.– Hindari makan besar atau makan tepat sebelum tidur jika kamu memiliki GERD.– Kunyah makanan dengan baik dan pastikan sampai halus sebelum menelan.– Makan dalam porsi lebih kecil, tapi lebih sering.– Jaga berat badan agar tetap sehat.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan kamu dapat mengurangi frekuensi dan intensitas gejala perut terasa panas serta meningkatkan kenyamanan secara keseluruhan.(*)