Menelusuri Sejarah Benteng Gunung Palasari di Sumedang

0 Komentar

sumedangekspres – Menelusuri Sejarah Benteng Gunung Palasari di Sumedang.

Kabupaten Sumedang di Provinsi Jawa Barat terkenal dengan banyaknya bangunan bersejarah peninggalan era Hindia Belanda.

Salah satu situs penting yang layak untuk dijelajahi adalah Benteng Palasari, yang terletak di kawasan Gunung Palasari, Lingkungan Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.

Benteng ini menawarkan pandangan mendalam tentang kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia.

Baca Juga:ODGJ Ikut Serta Bersihkan Kolong Jembatan Dari Sampah yang MenggunungHama Wereng Bikin Petani Rugi Besar

Gunung Palasari, dengan ketinggian sekitar 645 meter di atas permukaan laut, tidak hanya dikenal karena panorama alamnya yang menawan tetapi juga karena benteng peninggalan sejarah yang ada di sana.

Benteng Palasari, yang berdiri megah di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Gunung Palasari, adalah salah satu contoh menonjol dari kekuatan kolonial Belanda di wilayah ini.

Menurut catatan sejarah, Benteng Palasari dibangun pada periode 1913 hingga 1917. Benteng ini dikelilingi oleh tembok setebal sekitar 60 cm, mengelilingi puncak Gunung Palasari.

Meskipun banyak bangunan bersejarah lainnya di Sumedang, Benteng Palasari memiliki karakteristik dan fungsi yang unik yang membedakannya dari yang lain.

Di sekitar benteng ini, terdapat sekitar 205 jenis tanaman, menjadikannya sebagai destinasi wisata yang populer di Sumedang.

Atep, seorang petugas pemelihara benteng, menjelaskan bahwa Benteng Palasari memiliki berbagai ruangan yang dulunya digunakan untuk berbagai keperluan militer. Ruangan-ruangan ini rata-rata berukuran 2 x 7 meter.

“Bangunan utama benteng ini memiliki enam ruangan yang dilengkapi dengan ventilasi, kemungkinan besar digunakan sebagai barak pasukan,” kata Atep.

Baca Juga:Meningkatnya Kekerasan Keluarga: Ancaman Serius bagi Pertumbuhan Anak di IndonesiaKasus DBD Meningkat Pesat: 153 Pasien Dirawat Sejak Januari

Ia juga menjelaskan bahwa beberapa ruangan di dalam benteng tidak memiliki ventilasi, yang diduga digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan mesiu.

Selain itu, terdapat sebuah ruangan yang cukup luas dibandingkan dengan yang lainnya, berukuran 2 x 7 meter, yang mengundang rasa penasaran.

“Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan untuk memasung, yang menunjukkan bahwa ruangan tersebut mungkin digunakan sebagai tempat hukuman,” jelas Atep.

Atmosfer ruangan ini sering dianggap angker, menambah kesan misterius dari benteng tersebut.

Menurut informasi di situs Sumedangkab.go.id, Benteng Palasari merupakan salah satu dari delapan benteng pertahanan yang dibangun oleh penjajah Belanda.

0 Komentar