Lokasi benteng ini sangat strategis, menghadap langsung ke pusat pemerintahan Sumedang pada masa itu, yang berada di sebelah selatan Alun-alun Sumedang.
Hal ini memungkinkan benteng ini berfungsi efektif sebagai tempat pengawasan dan perlindungan, dengan jangkauan tembak meriam yang memadai.
Saat ini, Benteng Gunung Kunci menjadi bagian dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Gunung Palasari dan Gunung Kunci, menjadikannya sebagai tujuan wisata sejarah yang menarik.
Baca Juga:ODGJ Ikut Serta Bersihkan Kolong Jembatan Dari Sampah yang MenggunungHama Wereng Bikin Petani Rugi Besar
Pengunjung dapat memasuki kawasan ini dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 3.000 per orang.
Setelah memasuki pintu gerbang, pengunjung akan melalui jalan menanjak berupa tangga dari tembok menuju pintu masuk benteng yang berbentuk goa di lantai pertama.
Di atas pintu ini terdapat penanda bertuliskan “Pandjoenan” dengan simbol dua kunci bersilangan dan tulisan “G. Koentji” di bawahnya, serta angka tahun 1917.
Di lantai pertama benteng, pengunjung dapat menjelajahi berbagai ruangan dan tangga yang mengarah ke lantai kedua, meskipun sebagian bangunan di lantai ini telah hancur.
Dari lantai kedua, pengunjung dapat melihat bagian atas benteng yang berbentuk seperti motor boat.
Area sekitar benteng kini dikelilingi oleh berbagai jenis pepohonan, termasuk pohon pinus dan bambu yang menambah keindahan kawasan ini.
Bagi para pecinta sejarah, mengunjungi Benteng Gunung Kunci adalah pengalaman yang sangat berharga.
Baca Juga:Meningkatnya Kekerasan Keluarga: Ancaman Serius bagi Pertumbuhan Anak di IndonesiaKasus DBD Meningkat Pesat: 153 Pasien Dirawat Sejak Januari
Selain dapat menikmati udara segar dan pemandangan alam yang indah, pengunjung juga dapat menyelami sejarah kolonial Belanda yang tercermin dalam struktur benteng yang kokoh ini.
Benteng ini tidak hanya menawarkan wawasan tentang sejarah militer kolonial tetapi juga memberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana struktur pertahanan digunakan pada masa lalu.
Sebagai bagian dari pelestarian warisan budaya, Benteng Gunung Kunci tetap menjadi saksi bisu dari masa lalu yang penuh warna.
Demikian pembahasan mengenai Sejarah Benteng Gunung Kunci di Sumedang.***