sumedangekspres – Ratusan siswa/siswi Di SMPN 1 Kuningan mengikuti sosialisasi mitigasi dan simulasi gempa bersama BPBD Kuningan, Sabtu, 27 Juli 2024.
Simulasi dan edukasi ini dilakukan guna meningkatkan pemahaman serta kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana alama seperti gempa bumi.
Dalam kegiatan sosialisasi serta edukasi tersebut, tedapat banyak kegiatan. Diantaranya, penyuluhan, simulasi evakuasi, serta pembagian materi edukasi tentang mitigasi bencana gempa bumi.
Baca Juga:Mau Wajah Putih Cerah Bersinar? Gak Perlu Mahal, Produk Ini Bisa Dibeli di Indomaret dan TerjangkauKemenag RI Menyerahkan SK Izin Operasional Sebagai Lembaga Amil Zakat Skala Nasional Kepada YBM BRILiaN
BPBD juga mengajarkan praktek langsung mengenai bagaimana evakuaso dan mitigasi bilamana terjadi gempa pada jam pelajaran aktif.
Artikel ini telah terbit di Radar Garut denhan judul Pasca Gempa Kuningan, Siswa Praktek Langsung Mitigasi, Sudah Ada Sejarah Gempa Berkali-kali
Seperti yang diketahui, gempa Kuningan terjadi beruntun selama 2 hari berturut-turuk sehingga mengakibatkan 35 bangungan dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
BMKG Provinsi Jawa Barat juga turut datang ke 2 titik yang memiliki imbas kerudakan terparah, yaitu satu bangunan di Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan dan bangunan di Desa Jagara, Kecamatan Darma.
Ruhimat, Koordinator Observasi BMKG Provinsi Jawa Barat, menuturkan bahwa pihaknya telah memasang alat dekor di dua titik tersebut agar dapat menganalisis struktur tanah.
“Kami lakukan survei untuk mencari data micrososeismic atau macroseismic. Data yang kita ambil disini adalah sampel yang kita akan analisa untuk jadi rekomendasi Pemda tentang struktur tanahnha, ” Tuturnya, Sabtu, 26 Juli 2024.
Alat yang disebutkan akan berfungsi sebagai pendeteksi pergerakan tanah dan mengukur percepatan tahan daripada daerah yang dipasangnya.
Baca Juga:Rangakian Produk Garnier untuk Samarkan Flek Hitam dan Singkirkan Kulit KusamPakai Galaxy Z Flip6, Ini Alasan Vidi Aldiano Join the Flip Side Bareng Pevita & Anya!
Setelah satu jam berlalu, alat tersebut dibawa kembali ke BMKG untuk dianalisa untuk diketahui apakah struktur tanahnya lembek atau keras.
“Minimal satu jam untuk mengambil sampel data. Kemungkinan sekitar satu minggu hasilnya baru akan keluar, ” Imbuhnya.
Dikatakannya, selain gempa tahun 2024 ini, berdasarkan histori, Kuningan dilanda gempa beberapa kali. Di tahun 1947, 1955, 1973, sebenarnya sudah terjadi kejadian gempa bumi.