sumedangekspres – Direktur Relasi Kemitraan Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas, Savero Karamiveta Dwipayana menyatakan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihaknya berkolaborasi dengan masyarakat multipihak adalah untuk mendukung upaya pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini.
“Inovasi edukasi ini merupakan langkah strategis yang menggabungkan upaya berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini.” ujar Savero. Kolaborasi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan kesakitan dan kematian akibat Kanker Serviks di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Savero pada kegiatan terbaru Portkesmas. Pihaknya menjalin kerja sama dengan Forum Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE) didukung United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) Indonesia menginsiasi kolaborasi pelatihan edukasi model KAP di Sulawesi Selatan yang dimulai di Kota Makassar, Bone, dan Bulukumba.
Baca Juga:Kolaborasi Media Jadi Strategi Adaptasi Perubahan ZamanUsai Dipinang Golkar, Dedi Mulyadi Tunggu Keputusan Resmi KIM
Pelatihan tersebut dilakukan dalam rangka memastikan anak dan orang tua memahami pentingnya imunisasi HPV untuk mencegah Kanker Serviks. Untuk itu diperlukan edukasi menyenangkan yang melibatkan anak, orang tua, guru, dan kader kesehatan.
Kanker Serviks adalah ancaman serius bagi perempuan di Indonesia. Dilansir dari kemkes.go.id, setiap tahun sekitar 36.000 perempuan didiagnosis mengidap Kanker Serviks, dengan lebih dari 70 persen kasus berada pada stadium lanjut. Tahun 2020 Kanker Serviks menyebabkan kematian pada 21.000 perempuan di Indonesia, menjadikannya jenis kanker penyebab kematian terbesar kedua pada perempuan di negara ini.
Mulai tahun 2023, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meresmikan program nasional pencegahan Kanker Serviks sejak usia dini melalui pemberian imunisasi HPV. Kegiatan ini ditujukan bagi anak usia sekolah dasar dan dilaksanakan melalui akrivitas Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS. Dilansir dari kemkes.go.id, dengan cakupan minimal 90 persen imunisasi HPV dapat menurunkan secara cepat angka kesakitan dan kematian akibat Kanker Serviks.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari dan bertujuan untuk membekali tenaga kesehatan, guru, lembaga swadaya masyarakat dan anak muda dengan keterampilan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pentingnya imunisasi HPV dan perilaku hidup sehat lainnya. Kolaborasi ini dinamakan “JAGA BERSAMA”.