sumedangeskpres, KOTA BEKASI — Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menjadi pembicara pada Dialog Kebangsaan dalam rangkaian kegiatan Konferensi Wilayah XVII Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jabar di UPT Asrama Haji Kota Bekasi, Selasa (6/8/2024).
Tema konferensi wilayah itu “Menuju Ansor Jabar Sagala Nyaho, Sagala Bisa, Sagala Boga”.
“Forum ini luar biasa, melihat temanya ini memosisikan diri menjadi leader,” kata Herman Suryatman.
Baca Juga:Bey Machmudin Ajak GP Ansor Jabar Berantas Judol dan Pinjol IlegalBey Machmudin Bahas Isu Penting dalam Rapim
Ia pun mengajak GP Ansor untuk menjadi bagian dalam perjuangan menjadikan Jabar sebagai provinsi termaju dalam rentang waktu 1,5 tahun ini.
“Saya yakin kita (Jabar) bisa menjadi provinsi termaju dalam rentang waktu 1,5 tahun. Tentu harus diperjuangkan bersama, tidak ada superman, yang ada superteam,” ungkapnya.
Herman menjelaskan, fokus penyelesaian persoalan di Jabar saat ini adalah tingkat pengangguran, penurunan angka stunting dan kesenjangan sosial menjadi prioritas yang perlu diselesaikan.
“Jika Ansor di depan tentu kami berterima kasih. Pemprov Jabar menjadi bagian kecil di dalamnya. Kami siap di depan, di tengah, juga di belakang untuk kemajuan Jabar,” kata Herman.
“Untuk menyelesaikan berbagai persoalan, terutama yang menjadi prioritas adalah pengangguran, stunting, dan kesenjangan. Itu prioritas Jawa Barat,” ujarnya.
Selain itu, Herman menuturkan, dengan memosisikan diri menjadi pemimpin itu akan memberikan nilai tambah dan manfaat untuk banyak pihak.
“Mudah-mudahan menginspirasi, memotivasi keluarga besar Ansor dari 27 kabupaten kota di Jabar, untuk memosisikan diri menjadi aktor utama dalam pembangunan,” tuturnya.
Baca Juga:BPSDM Jabar Raih Penghargaan Makarti Bhakti Nagari 2024Ciptakan Perputaran Ekonomi Rp10,42 triliun, BRI Kembali Jadi Sponsor Utama Liga 1 2024-2025
Herman menjelaskan untuk menjadi pemimpin perlu perjuangan dan itu tidak mudah.
Ia pun menyebut perlu ada niat kuat sebagai ibadah dan memberikan manfaat bagi yang lainnya.
“Tidak mudah, perlu perjuangan, harus habis-habisan. Niatkan ibadah dan memberi manfaat. Saya kira itu keren banget,” ujar Herman.