5 Jenis Utama Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E

5 Jenis utama hepatitis
5 Jenis utama hepatitis
0 Komentar

– Penyakit Autoimun: Beberapa penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati, yang mengakibatkan hepatitis akut.

Gejala Hepatitis Akut

Hepatitis akut dapat dikenali melalui berbagai gejala yang muncul pada penderitanya. Berikut adalah beberapa gejala umum dari hepatitis akut:

– Gejala Kuning: Salah satu tanda paling mencolok dari hepatitis akut adalah perubahan warna pada mata dan kulit menjadi kekuningan, dikenal sebagai jaundice. Gejala ini sering disertai dengan gangguan saluran pencernaan dan demam tinggi. Pada beberapa kasus, seperti pada tiga kematian anak-anak akibat hepatitis misterius, gejala ini menjadi sangat mencolok.

Baca Juga:Penyebab dan Faktor Risiko Vetigo Berdasarkan JenisnyaIsu Politik Terkini: Agus Gumiwang Plt Ketua Umum Golkar hingga Jokowi Jawab Isu Reshuffle Kabinet

– Urin Pekat: Perubahan warna urin menjadi lebih gelap atau kuning pekat adalah gejala penting hepatitis akut. Warna urin yang gelap ini disebabkan oleh penumpukan zat bilirubin dalam darah dan urin akibat infeksi pada hati.

– Diare: Diare yang berlangsung lama juga bisa menjadi tanda awal hepatitis akut. Jika diare tidak kunjung sembuh, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter karena hal ini dapat menunjukkan gangguan pada saluran pencernaan.

– Feses Berwarna Pucat: Warna feses yang pucat atau keabu-abuan juga merupakan gejala hepatitis akut. Feses yang pucat ini disebabkan oleh kurangnya cairan empedu yang diproduksi oleh hati dan dialirkan ke saluran pencernaan.

– Mual dan Muntah: Mual dan muntah adalah gejala tidak spesifik tetapi sering terjadi pada hepatitis akut. Pada hepatitis B dan C kronis, peradangan dan pembengkakan hati dapat menekan lambung, menyebabkan mual dan muntah yang berkelanjutan.

Untuk menghindari penularan hepatitis akut, Anda dapat mengikuti langkah-langkah pencegahan berikut:

– Cuci Tangan Secara Rutin: Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara rutin, terutama sebelum makan atau setelah menggunakan toilet. Ini membantu mengurangi risiko infeksi yang dapat ditularkan melalui tangan yang terkontaminasi.

– Masak Makanan Hingga Matang: Memastikan makanan dimasak dengan matang dapat membunuh virus atau patogen yang mungkin ada dalam makanan. Selalu pastikan makanan dalam kondisi bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Baca Juga:Suami Cut Intan Nabila Telah di Tangkap Oleh Kapolres Bogor Karena Kasus KDRTTips Memilih Popok Bayi yang Aman untuk sibuah Hati Kecil

– Jaga Kebersihan Makanan: Selalu periksa kebersihan makanan dan tempat penyimpanan makanan. Hindari makanan atau air yang mungkin terkontaminasi.

0 Komentar