sumedangekspres, KOTA – Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah, Agus Suherman mewakili Pj Bupati Sumedang menghadiri Rapat Kerja Daerah I Pengurus Daerah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Sumedang Tahun 2024.
Raker dengan tema ‘Membangun Mentalitas dan Sinergitas Penyuluh Agama untuk Mewujudkan Harmoni dalam Keragaman Masyarakat di Kabupaten Sumedang’. Acara tersebut diikuti 215 penyuluh agama se-Sumedang dibuka Kabid Penais dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jabar Jajang Apipudin di Aula Tampomas PPS, baru-baru ini.
Menurut Agus, Rakerda bukan hanya wadah kordinasi dan evaluasi program kerja tetapi juga sebagai kesempatan untuk membahas isu-isu krusial yang menyangkut kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:1.045 KPM Desa Trunamanggala Terima Bantuan Beras Dandim 0610/Sumedang Berikan Materi Wawasan Kebangsaan Kepada Calon Paskibra
“Salah satunya adalah program penghapusan kemiskinan ekstrem yang saat ini menjadi fokus utama pemerintah daerah,” kata Agus.Disebutkannya, semua sepakat kemiskinan ekstrem adalah tantangan besar yang harus kita hadapi bersama.
“Dalam upaya mencegahnya, Pemkab Sumedang meluncurkan beberapa inisiatif dan program yang bertujuan menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kehidupan masyarakat. Namun untuk mencapai hasil yang optimal perlu keterlibatan semua pihak termasuk penyuluh agama,” kata Agus.
Ia mengatakan, dalam upaya menghapus kemiskinan ekstrem dilibatkan beberapa sektor untuk penyusunan strategi yang efektif. Program-program ini pemeberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial.
“Kami percaya, penyuluh agama memiliki peran sangat strategis dalam menjembatani antara pemerintah dan masyarakat. Serta dapat memberikan edukasi dan motifasi kepada masyarakat yang dapat mendorong masyarakat aktif terlibat dalam program-program ini,” kata Agus.
Penyuluh agama dengan kedekatan dan kepercayaan yang terjalin dalam masyarakat dapat memberikan bimbingan moral dan spiritual yang membatu masyarakat untuk lebih berdaya dalam menghadapai tantangan ekonomi.
“Kami mengajak para penyuluh agama untuk bekerjasama menyebarluaskan informasi melalui program-program pemerintah, serta menginspirasi masyarakat untuk memamfaatkan berbagai peluang yang ada. Membangun kolaborasi antar pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan lembaga-lembaga lainnya. Sinergi ini akan memperkuat implementasi program-program kemiskinan dan memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan efektif,” ucapnya.
Agus berharap, Rakerda IPARI ini dapat menghasilkan pemikiran dan langkah-langkah kongkrit yang dapat mendukung dan menghapuskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sumedang.